MANAberita.com — BAGI pasangan yang kerap saling berkirim pesan atau menelepon, ketika frekuensi berkurang tentu terasa. Namun, frekuensi pengiriman pesan tidak selalu pertanda buruk.
Ada berbagai alasan yang bisa menjelaskan hal tersebut. Berikut tiga hal yang bisa menjadi penyebabnya seperti dikutip dari
Liputan6.
1. Pertanda hubungan yang normal dan sehat
Terus-menerus bertukar pesan dalam frekuensi yang tinggi bukanlah ciri hubungan jangka panjang.
“Pada tahap awal, saat masih tergila-gila, wajar untuk merasa seolah 24 jam tidak cukup untuk saling berkirim pesan. Setelah itu, pasangan akan masuk ke tahap kehidupan yang lebih realistis. Tidak lagi ingin mengetahui segalanya tentang satu sama lain,” kata terapis pernikahan dan keluarga berlisensi serta penulis First Comes Us: The Busy Couple’s Guide to Lasting Love, Anita Chlipala.
Jadi, tidak perlu merasa aneh bila dia tidak serajin dulu menghubungi. Malah ini saatnya untuk melakukan rutinitas seperti biasa termasuk mengejar karier atau pendidikan seperti disampaikan pembina hubungan dan penulis Cinderella Was A Liar, Brenda Della Casa.
2. Sedang Sibuk
Sebelum Anda mulai panik dan berpikir hal-hal negatif, ambil napas sejenak. Apakah pasangan sempat mengatakan akan mengerjakan proyek besar atau mendapat pekerjaan baru ataupun ada hal penting lainnya? Bisa jadi itu penyebabnya.
Pakar hubungan dan penulis The Dating Mirror: Trust Again, Love Again, Diana Dorell menyarankan untuk melihat berbagai kemungkinan bahwa pasangan sedang melakukan hal lain yang penting.
“Apakah mereka bersikap berbeda? Apakah mereka mulai berhenti meluangkan waktu untuk bertemu dan berkencan dengan Anda? Bisa jadi dia sedang fokus melakukan pekerjaan mereka,” kata Dorell.
Sepenting apapun Anda bagi pasangan, akan ada waktu di mana ia perlu berfokus ke hal lain selain mengirim pesan. Ini merupakan alasan yang wajar kenapa dia tidak bisa membalas pesan sesering atau secepat dulu. Chlipala menyarankan untuk membicarakan hal ini dengan pasangan jika Anda ingin tahu rincian alasannya.
3. Tanda Masalah
Walaupun menyakitkan, alasan ini tetap mungkin ada Ada kemungkinan pengurangan komunikasi merupakan indikasi perasaan mereka mulai hilang. Mungkin pula ada ketegangan dan mereka sedang berusaha menenangkan diri.
“Tidak aneh bagi orang untuk ‘melambat’ di sebuah hubungan jika merasa semuanya bergerak terlalu cepat, atau ingin memastikan mereka siap untuk membawa hubungan ke tahap berikutnya,” jelas Della Casa.
Sebelum menyimpulkan bahwa hubungan Anda akan segera kandas, tenangkan diri dahulu.
“Jika ingin masih konsisten dalam aspek lainnya seperti merencanakan kencan dan melibatkan Anda, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika mereka berubah 180 derajat tanpa adanya penjelasan, coba dibicarakan pelan-pelan,” kata Chlipala
Terapis hubungan itu menyarankan untuk mengomunikasikan bahwa Anda menyadari adanya pengurangan komunikasi dan ingin tahu apa ada hal yang mengganggu. Jika dia mengatakan semuanya baik-baik saja, maka saatnya untuk membicarakan apa yang Anda harapkan.
Menurut para ahli, kunci untuk menyelesaikannya adalah mencari sumber masalahnya dan membicarakan hal itu dengan pasangan. Terkadang solusi terbaik adalah yang paling sederhana. (Ila))