Sebelum Dibunuh, Mahasiswi UIN Makassar Curhat Tentang Diperkosa Pacarnya

  • Selasa, 21 Januari 2020 - 22:30 WIB
  • Kriminal
Korban Husna dan Andi
Korban Husna dan Andi

MANAberita.com — POLISI menggelar rekonstruksi kasus Asmaul Husna (21), mahasiswi UIN Alauddin, Makassar, yang dibunuh kekasihnya, Andi Ridhayatul Khaer (21). Polisi menyebut tak ada fakta baru dalam rekonstruksi.

Namun tante korban, Mardini (41), mengatakan Asmaul Husna pernah curhat kepada dua orang seniornya soal dirinya diperkosa oleh tersangka Andi Ridhayatul Khaer meski hubungan keduanya sebagai kekasih. Mardini mengindikasikan hubungan yang menyebabkan korban hamil tidak didasari suka sama suka.

Melansir Detik.com, Mardini mengatakan sebagaimana curhat korban kepada seniornya, dugaan pemerkosaan itu terjadi setelah tersangka Ridhayatul meminta korban datang ke rumah tersangka hingga terjadi pemerkosaan. Kejadian tersebut disebut Mardini kemudian diceritakan korban kepada seniornya lewat pesan WhatsApp pada 27 Agustus 2019.

Baca Juga:
Misteri Pesan Berantai dan Persoalan Transparansi dari Seleksi Anggota KPU-Bawaslu

“Ada chat WA (WhatsApp) tanggal 27 Agustus (korban). Dia chat temannya, bilang hancur ka ini, dijebak ka, dicekik ka, disuruh ke rumahnya, pas dia bilang ketok pintu tapi dia (tersangka) ndak menyahut,” ujar Mardini.

“Pas saya masuk, ternyata dia (tersangka) tidak tidur. Langsung dia kunci pintu, baru langsung dia cekik leherku, baru dia kasi belakang tanganku, baru dia paksa buka bajuku,” sambung Mardini.

Mardini mengatakan senior korban saat mendengar pengakuan korban lantas meminta korban tidak melanjutkan ceritanya. Senior korban juga meminta korban memutuskan hubungannya dengan tersangka.

Baca Juga:
Bocah 7 Tahun Datang ke Kantor Polisi Sendirian dan Laporkan Ayahnya Atas Perbuatan ini

“Dia bilang mi itu seniornya, saya tauji dek yang kau maksud. Sudah mi, jangan mako sampaikan. Tinggalkan mi itu, dia kasi begitu ko,” ujar Mardini menirukan cerita senior korban kepada korban.

Hubungan korban dengan tersangka sejak saat itu, disebut Mardini, membuat korban enggan bertemu dengan tersangka. Namun korban, kata Mardini, kembali mendekati tersangka pada Oktober 2019.

“Menurut ceritanya seniornya renggang mi itu antara bulan 9 (September), maksudnya tidak pernah miketemu, ndag mau mi ketemu. Tapi pas bulan 10 (Oktober) mungkin dia tahu mi dirinya hamil, mendekat mi lagi toh, untuk minta pertanggungjawaban,” ujar Mardini. (Ila)

Komentar

Terbaru