Cara Pahami Aturan Minum Obat Diabetes Agar Tidak Terjadi Kesalahan

Manaberita.com – DALAM meminum obat tentunya ada aturan yang harus di pahami terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan seperti, dosis yang terlalu tinggi atau apapun itu.

Termasuk meminum obat diabetes tentunya ada aturan sendiri  yang perlu diperhatikan agar obat dapat berfungsi optimal.

Seperti yang dilansir dari alodokter, Selain taat mengonsumsi obat, penderita diabetes juga perlu melakukan cek gula darah secara teratur dan menerapkan pola hidup sehat agar kadar gula darah tetap stabil.

Pengobatan diabetes sebenarnya bukan untuk menyembuhkan penyakit diabetes, melainkan menjaga agar kadar gula darah tetap stabil dan berada pada batas normal. Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, gangguan ginjal, dan kerusakan sistem saraf yang berbahaya bagi tubuh.

Obat diabetes yang diberikan oleh dokter berbeda-beda tergantung pada jenis diabetes yang dialami oleh pasien. Ada obat diabetes yang perlu dikonsumsi sebelum makan, bersamaan dengan makan, atau setelah makan.

Aturan Minum Obat Diabetes Tipe 1

Baca Juga:
Virus yang Diduga Mirip Covid-19, Flu Rusia

Diabetes tipe 1 adalah kondisi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah. Oleh karena itu, aturan pengobatan dalam menangani diabetes tipe ini adalah pemberian suntik insulin setiap hari untuk mengontrol kadar gula darah agar tetap normal.

Dokter akan menentukan dosis insulin yang tepat dan mengajarkan cara menggunakan suntik insulin. Selain itu, pemberian suntik insulin juga memiliki potensi efek samping, seperti sakit kepala, lemas, gatal-gatal, dan alergi meski jarang terjadi.

Meski begitu, segera beri tahu dokter yang merawat Anda bila ada keluhan setelah mendapatkan terapi suntik insulin.

Aturan Minum Obat Diabetes Tipe 2

Berbeda dengan penderita diabetes tipe 1, hanya sebagian kondisi diabetes tipe 2 yang memerlukan insulin untuk mengontrol gula darah. Misalnya, pada kasus yang tidak membaik meski sudah diberikan obat minum secara rutin. Penderita diabetes tipe 2 umumnya akan diberikan obat antidiabetes, seperti:

Baca Juga:
Di Bawah Aturan Baru, Penduduk Hong Kong Pertama Kali Protes Dalam Beberapa Tahun Terakhir
  1. Metformin

Obat ini berfungsi untuk mengurangi produksi glukosa pada hati. Dosis penggunaan metformin berbeda-beda untuk tiap pasien dan disesuaikan pada tingkat keparahan diabetes. Cara mengonsumsi obat metformin adalah diminum bersama makanan atau sesudah makan.

  1. Sulfonilurea

Obat diabetes ini bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin di pankreas. Contoh obat golongan sulfonilurea adalah glibenclamide, gliclazide, dan glimepiride. Obat diabetes jenis ini biasanya dikonsumsi sebelum makan.

 

  1. Penghambat DPP-4

Obat ini berfungsi untuk menghambat penyerapan glukosa di ginjal dan meningkatkan produksi hormon insulin. Contoh obat penghambat DPP-4 adalah sitagliptin, vildagliptin, dan linagliptin. Obat ini dikonsumsi sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter atau tidak bergantung pada jadwal makan.

  1. Tiazolidindion

Obat diabetes ini berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas sel tubuh dalam menggunakan insulin, sehingga glukosa dapat digunakan lebih efektif. Jenis obat golongan ini adalah pioglitazone.

Baca Juga:
Takut Operasi Caesar? Ini Tips Agar Ibu Melahirkan Secara Normal

Sama dengan obat diabetes jenis penghambat DPP-4, konsumsi obat ini tidak bergantung pada jadwal makan dan mengikuti jadwal pemberian dari dokter.

  1. Acarbose

Obat diabetes ini diberikan untuk menghambat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan. Oleh karena itu, obat ini perlu dikonsumsi bersamaan dengan suapan pertama saat makan.

  1. Obat diabetes kombinasi

Obat diabetes kombinasi yang dimaksud adalah mengonsumsi obat diabetes dari dua jenis obat yang berbeda. Misalnya, kombinasi metformin dan glibenclamide secara bersamaan, maka aturan pemberiannya akan disesuaikan jenis obat. Metformin dikonsumsi setelah makan, sedangkan glibenclamid sebelum makan.

Pada penderita diabetes tipe 2, kenaikan kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat memicu terjadinya komplikasi berupa ketoasidosis diabetik. Kondisi ini ditandai dengan tubuh terasa lemas, kebingungan, pingsan, dan kadar keton yang tinggi. Langkah penanganan dilakukan dengan pemberian cairan infus dan penyuntikan insulin.

Selain itu, saat menggunakan obat-obatan diabetes di atas, perhatikan apakah terdapat efek samping berupa hipoglikemia yang ditandai dengan lemas, pusing, sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, kembung, atau dehidrasi. Apabila muncul efek samping tersebut, segera periksakan diri ke dokter.

Baca Juga:
Belajar dari Ani Yudhoyono, Inilah Ciri-Ciri Kanker Darah yang Bisa Menyerang Siapa Saja

Aturan Minum Obat Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan diabetes yang hanya muncul pada masa kehamilan dan perlu ditangani segera karena dapat membahayakan ibu dan bayi. Pengobatan diabetes gestasional bisa dilakukan dengan suntikan insulin atau konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya metformin atau glibenclamide, sesuai anjuran dokter.

Selama memperhatikan aturan pengobatan penyakit diabetes, Anda juga perlu menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat. Perhatikan asupan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh bagi penderita diabetes, olahraga secara rutin, hindari stres, serta tidur dan istirahat yang cukup.

Jangan lupa untuk selalu perhatikan aturan minum obat diabetes yang dianjurkan oleh dokter. Jika Anda mengalami tanda hipoglikemia, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan lebih lanjut, misalnya penggantian jenis obat atau pengurangan dosis. [rik]

Komentar

Terbaru