Gara-gara Beri Nama Pada Anaknya, Pasangan Ini Dibawa Ke Meja Hijau

Ilustrasi

MANAberita.com – KELAHIRAN seorang anak memang menjadi kebahagian tersendiri bagi orang tua. Nama yang dilekatkan pada bayi biasanya mengandung doa dan  harapan orangtua bagi anaknya kelak. Tak ada yang menduga bahwa pemberian nama untuk sang buah hati akan membawa orang tua ke ranah hukum.

Dilansir dari Mirror, Senin (24/10/2017) di Perancis, ada pasangan yang dilaporkan kepada pihak berwajib hingga berujung ke pengadilan karena menamai anak laki-lakinya “Jihad”. Peristiwa itu bermula saat orangtua tersebut mencoba mendaftarkan nama kontroversial itu di balai kota dekat Toulouse, Perancis, setelah kelahiran bayinya pada Agustus lalu.

Namun, pejabat terkait langsung memberikan peringatan kepada jaksa penuntut umum, yang tengah menangani kasus nama itu di pengadilan keluarga karena berkaitan dengan terorisme. Dan Hakim kemudian akan meminta pasangan tersebut untuk memilih nama lain.

Namun tudingan itu dibantah keras oleh pasangan tersebut yang enggan disebutkan namanya.  Mereka mengklaim kata “Jihad” tidak berkaitan dengan Perang Suci, namun lebih kepada upaya, perjuangan, dan penyangkalan diri.

Memang hukum di Perancis menyatakan setiap nama depan dapat diberikan selama tidak bertentangan dengan kepentingan anak di kemudian hari.

Empat tahun lalu, pasangan lain yang memiliki anak laki-laki berusia tiga tahun dengan nama “Jihad” juga dijebloskan ke dalam penjara.

Mereka memakaikan kaos pada anaknya saat sekolah dengan tulisan “Saya adalah bom” di bagian depan dan “Lahir pada 11 September” di bagian belakang.

Baca Juga:
Setelah Serangan ISIS Di Penjara Suriah, Remaja Australia Yusuf Zahab Dikhawatirkan Tewas

Laporan BBC menyebutkan, sejak 1993 – ketika orangtua di Perancis bebas memilih nama anaknya –  ada beberapa kasus yang dibawa ke pengadilan keluarga.

Kasus pertama gara-gara nama Fraise (yang berarti stroberi). Hakim melarang pasangan yang ingin memberi nama Fraise, dengan alasan anak itu bisa menjadi sasaran ejekan (bully).

Sebagai gantinya hakim memutuskan nama Fraisine, nama yang populer di Inggris pada abad ke-19.

Baca Juga:
Aktivis Afghanistan Menantang Juru Bicara Taliban Tentang Pendidikan Anak Perempuan

Kejadian kedua dialami seorang ayah di Perancis.  Ia mengambil langkah hukum untuk mencegah industri mobil Perancis Renault menggunakan nama anaknya, Zoe Renault, sebagai nama jenis mobilnya.

Cedric Renault mengatakan jika Renault menggunakan Zoe untuk jenis mobilnya, maka hidup anaknya akan “susah”.

Yang ketiga pada 1999, Sophia Renaud berhasil mematahkan langkah hukum yang melarang mereka memberikan nama Megane kepada putrinya, walaupun pihak berwenang awalnya berpendapat nama itu seperti jenis mobil. (neny)

Komentar

Terbaru