Ketahui Gejala Keputihan dan Cara Mengatasinya

Manaberita.com – KEPUTIHAN merupakan hal yang sering terjadi kepada perempuan, Keputihan merupakan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar di dalam leher rahim dan dinding vagina.

Keputihan normal umumnya berwarna putih atau bening, bertekstur agak lengket dan licin, tetapi tidak menimbulkan bau, nyeri, atau gatal.

Namun, bila keputihan yang muncul disertai gejala-gejala lain, kamu perlu berhati-hati. Bisa saja hal ini merupakan tanda kamu sedang mengalami bahaya keputihan abnormal.

Dilansir dari alodokter, Keputihan yang disertai gejala lain dapat menjadi pertanda adanya masalah pada vagina. Berikut adalah beberapa gejala dan bahaya keputihan yang perlu diwaspadai:

Baca Juga:
Waduh! Presiden AS Joe Biden Dinyatakan Positif COVID Lagi?
  1. Keputihan disertai rasa gatal

Keputihan yang disertai rasa gatal biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans di vagina. Selain gatal, penderita kondisi ini juga akan mengalami berbagai kondisi berikut:

  • Pembengkakan vulva
  • Kemerahan di vulva
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
  • Muncul ruam dan nyeri di vagina
  1. Keputihan berwarna kuning atau hijau

Penyakit kelamin, seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis, juga bisa menyebabkan keputihan. Ciri keputihan abnormal yang muncul karena penyakit ini adalah adanya lendir berwarna kuning atau kehijauan.

Selain itu, gejala bahaya keputihan lain yang bisa muncul adalah:

  • Tekstur keputihan lebih encer
  • Sakit di perut bagian bawah
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Vagina berbau
  • Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
  1. Keputihan berwarna abu-abu dan berbau

Keputihan berwarna abu-abu dan berbau bisa jadi merupakan tanda Anda sedang menderita infeksi bakteri (vaginosis bakterialis). Bahaya keputihan ini biasanya muncul akibat terganggunya keseimbangan bakteri di vagina.

Baca Juga:
Daftar Resmi: Ada 9 Gejala COVID Terbaru

Selain keputihan berwarna dan berbau, wanita yang mengalami kondisi ini juga akan merasakan gejala lain, yaitu nyeri saat buang air kecil dan vagina yang terasa gatal.

  1. Keputihan disertai demam

Anda harus waspada jika keputihan disertai dengan demam. Demam menandakan adanya reaksi perlawanan tubuh terhadap kuman yang menyebabkan infeksi. Kondisi ini merupakan hal yang perlu diperiksakan ke dokter.

  1. Keputihan disertai darah

Bahaya keputihan yang lain adalah keputihan yang disertai perdarahan vagina di luar menstruasi atau setelah menopause. Kondisi yang tidak normal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, radang panggul, dan kanker serviks.

Cara Mengatasi Keputihan

Baca Juga:
Daripada Tebak-Tebakan, Inilah Ciri-Ciri Rahim yang Sehat dan Subur

Pengobatan keputihan yang tidak normal harus disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk menentukan penyebab keputihan, dibutuhkan pemeriksaan oleh dokter.

Sebelum ke dokter, Anda bisa menerapkan beberapa cara di rumah untuk membantu meringankan atau mencegah keputihan, di antaranya:

  • Membersihkan vagina setiap kali selesai buang air kecil atau buang air besar
  • Membersihkan vagina dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus) agar bakteri dari anus tidak masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi
  • Menghindari penggunaan produk kebersihan vagina yang mengandung parfum karena bisa mengiritasi vagina
  • Menggunakan celana dalam berbahan katun dan menghindari pakaian yang terlalu ketat
  • Menunda melakukan hubungan seksual hingga keputihan benar-benar hilang
  • Menggunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dalam dan membilasnya hingga benar-benar bersih

Jika Anda mengalami tanda bahaya keputihan seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Terutama jika keputihan lebih banyak dari biasanya, disertai mudah lelah, nyeri perut bagian bawah atau nyeri panggul, dan berat badan turun drastis.

[rik]

Komentar

Terbaru