Sekedar Janji Belaka, Jet Tempur yang Dijanjikan Ternyata Tak Datang

MANAberita.com – UNI Eropa  mengirimkan paket militer senilai 450 juta euro ke Ukraina mencakup jet tempur lengkap dengan senjatanya yang dikirim melalui Polandia.

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell mengungkapkan, selain paket militer itu, UE juga akan membekukan sekitar setengah dari cadangan Bank Sentral Rusia.

Melansir dari Tribunnews.com, pernyataan itu keluar beberapa jam setelah EU Commission Presiden Ursula von der Leyen mengumumkan blok EU “membiayai pembelian dan pengiriman senjata dan peralatan lainnya” untuk Ukraina.

Namun belakangan, hal tersebut ternyata hanya sekadar janji belaka. Bantuan jet tempur ke medan perang Ukraina tak pernah terwujud.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, anggota Uni Eropa tidak akan mengirimkan jet tempur untuk perang di Ukraina.

“Sekutu NATO memberikan berbagai jenis dukungan militer: material, senjata anti-tank, sistem pertahanan udara dan jenis peralatan militer lainnya untuk Ukraina, bantuan kemanusiaan dan juga dukungan keuangan. Tapi NATO tidak menjadi bagian dari konflik,” katanya dalam pertemuan bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda di Pangkalan Udara Lask negara itu.

Baca Juga:
‘Putih, Empuk dan Montok’ Slogan Susu Rasa Kelapa di China Tuai Kecaman, Kenapa?

Air Force Times memberitakan, NATO tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina atau memindahkan pesawat ke wilayah udara Ukraina.

Duda menambahkan, dengan mengirim jet ke wilayah udara Ukraina – yang cukup mirip dengan pesawat tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker Ukraina – akan sama dengan melakukan campur tangan militer dalam invasi Rusia ke negara tetangga.

Kevin Nieberg, juru bicara Komando Udara Sekutu NATO, menolak untuk mengkonfirmasi klaim jet pinjaman pada hari Senin.

Baca Juga:
Edy Bakal Ajukan Penangguhan Penahanan, Polri: Itu Hak Konstitusional

Dia menegaskan, Angkatan Udara AS sejauh ini tidak memiliki rencana untuk mengirim pesawat tempurnya untuk mengisi jet NATO yang ditawarkan ke Ukraina.

“Polandia dan sekutu NATO meningkatkan dukungan politik dan praktis mereka ke Ukraina karena terus mempertahankan diri terhadap invasi skala penuh Rusia,” kata Nieberg.

[SAS]

Komentar

Terbaru