Staf Stasiun TV ‘Resign’ Massal, Imbas Invasi ke Ukraina

MANAberita.com – HAMPIR seluruh staf stasiun televisi TV Rain (Dozhd), mengundurkan diri demi menolak negaranya menginvansi ke Ukraina. Pengunduran diri tersebut ditayangkan secara langsung setelah mereka menyatakan ‘tidak pada perang’ dalam siaran terakhirnya.

Sementara itu, pemerintah Rusia sempat menghentikan operasi stasiun TV itu karena liputan perang di Ukraina.

Dilansir CNN Indonesia, TV Rain merupakan salah satu stasiun televisi independen terakhir di Rusia. Seluruh staf saluran berita menyatakan pengunduran diri mereka dalam siaran langsung.
Natalia Sindeyeva, salah satu pendiri saluran tersebut, menutup siaran terakhirnya dengan kata “tidak pada perang,” ditemani dengan seluruh karyawan yang berjalan keluar dari studio.
Setelah itu, stasiun tv menghentikan kerja mereka sampai pada waktu tak tentu. Video pengunduran diri massal ini kemudian dibagikan oleh penulis Daniel Abrahams ke LinkedIn.

Baca Juga:
Ini Dia Cara Naik KRL Tanpa Ribet

Setelah memperlihatkan keluarnya staf dari studio, saluran ini memainkan video balet ‘Swan Lake’. Video tersebut sempat disiarkan kala Uni Soviet runtuh pada 1991 di beberapa milik pemerintah Rusia. Video ini kemudian menjadi viral di media sosial.

Pengunduran diri massal ini dilakukan tak lama setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani UU yang memberikan kewenangan pemerintah untuk memenjarakan pihak yang dianggap menyebarkan berita palsu terkait pergerakan militer Rusia saat perang Ukraina.

Pihak yang dijatuhi hukuman ini dapat dipenjara maksimal 15 tahun.

Baca Juga:
Kompak Kenakan Kemeja Kotak-kotak di BelajaRaya, Sinyal Persaingan Sehat Prabowo-Ganjar

atau hukuman penjara kepada pihak yang menyerukan sanksi atas Rusia. Pihak yang dijatuhi hukuman ini terancam dipenjara maksimal tiga tahun.

Akibat UU baru ini, beberapa media besar seperti CNN, Bloomberg, dan BBC memutuskan menghentikan siaran mereka di Rusia.

“Perubahan Undang-Undang Pidana, yang tampaknya dirancang untuk membungkam wartawan independen menjadi tindakan kriminal murni oleh asosiasi, membuat praktik jurnalisme normal di dalam negeri (Rusia) tak memungkinkan,” kata Pemimpin Redaksi Bloomberg John Miclethwait dalam sebuah pernyataan.
[SAS]

Komentar

Terbaru