MANAberita.com – RUSIA menolak untuk menghadiri sidang di Pengadilan Tinggi PBB, di Den Haag, Belanda, Senin (7/3/2022).
Sebelumnya, Kiev telah mengajukan kasus di Mahkamah Internasional (ICJ) pada 27 Februari, dengan menyatakan bahwa Rusia secara ilegal membenarkan perangnya dengan tuduhan palsu genosida di wilayah Donetsk dan Lugansk.
“Pengadilan menyesalkan tidak hadirnya Federasi Rusia dalam proses lisan ini,” kata Presiden Pengadilan Internasional Joan Donoghue, seperti dikutip dari AP melalui Sindonews.com.
Melansir Sindonews.com, Perwakilan Ukraina di pengadilan di Den Haag, Anton Korynevych, mengkritik Rusia karena tidak hadir di markas Istana Perdamaian ICJ.
“Fakta bahwa kursi Rusia kosong berbicara keras. Mereka tidak ada di sini di pengadilan ini. Mreka berada di medan perang, mengobarkan perang agresif melawan negara saya. Beginilah cara Rusia menyelesaikan perselisihan,” katanya.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Belanda, Alexander Shulgin, menulis ke pengadilan dan “menunjukkan bahwa pemerintahnya tidak berniat untuk berpartisipasi”.
Kiev mengajukan kasus mendesak di ICJ pada 27 Februari, dengan mengatakan bahwa Rusia secara ilegal membenarkan perangnya dengan tuduhan palsu genosida di wilayah Donetsk dan Luhansk Ukraina.
Ukraina telah meminta pengadilan untuk mengambil tindakan sementara yang memerintahkan Rusia untuk “segera menangguhkan operasi militer”, sambil menunggu keputusan penuh yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Korynevych menambahkan bahwa pengadilan “memiliki tanggung jawab untuk bertindak”. “Rusia harus dihentikan, dan pengadilan memiliki peran untuk menghentikan itu,” katanya.
Setelah Kiev mengajukan kasus, Mahkamah Internasional mengambil langkah yang tidak biasa dan mengeluarkan “komunikasi mendesak” ke Rusia pada 1 Maret. Mahkamah Internasional meminta Rusia untuk “bertindak sedemikian rupa” sehingga perintah apa pun harus berlaku dengan cepat.
Sidang dua hari di markas besar Istana Perdamaian ICJ akan dimulai dengan Ukraina berbicara pada hari Senin pukul 9 pagi GMT (5 sore, waktu Singapura). Rusia sendiri dijadwalkan untuk memberikan tanggapan pada Selasa (8/3/2022).
[SAS]