MANAberita.com – ANGGOTA Komisi VI DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono mengungkap keluhan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Hal itu ia temukan saat mengunjungi dapilnya di masa reses.
“Ini adalah realitas kejadian yang kita temui di Kabupaten Ngawi ketika kami melakukan reses DPR RI. Kita serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tapi kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, lombok (cabai), daging dan yang paling gaduh adalah minyak goreng,” kata Ibas dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).
Melansir Detik.com, Ibas melakukan kegiatan dengan menjual 16 ribu liter minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp 11.500 per liter, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Ibas heran kebijakan HET yang telah ditentukan pemerintah tidak terealisasikan dengan baik. Dia bahkan menemukan masih adanya harga minyak Rp 90.000 per liter.
“Akan tetapi, realitasnya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai 20 ribu hingga 30 ribu, bahkan ada yang sampai 90 ribu per liter. Kenaikan harga bahan pokok ini tentu menyulitkan masyarakat,” ujarnya.
Waketum Partai Demokrat itu mendorong pemerintah pusat dan daerah hingga dinas terkait tanggap menangani kelangkaan minyak tanah ini. Dia memastikan akan terus menyalurkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah agar persoalan minyak goreng menemukan solusi.
“Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini. Kami sebagai wakil rakyat akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya,” tutur Ibas.
Kritik terkait kelangkaan minyak goreng itu sebelumnya juga datang dari PSI. Kegiatan yang sama dilakukan, yakni menjual minyak goreng murah.
Aksi jual murah minyak goreng yang videonya diunggah di akun Twitter resmi. Keterangan unggahan Twitter PSI tersebut menyatakan minyak goreng masih langka tapi DPD PSI Kabupaten Bekasi bisa menggelar pasar murah dengan harga per liter minyak goreng hanya Rp 10 ribu.
“Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!” kata akun resmi PSI seperti dilihat pada Selasa (8/3/2022).
PSI pun memberi penjelasan mengapa bisa mendapat ratusan liter minyak goreng yang kemudian dijual murah.
“Menjawab Netizen. Banyak bertanya-tanya. Kok di saat minyak goreng langka, PSI Kab. Bekasi bisa ngadain bazzar minyak goreng dengan harga jual 10 ribu per liter?” kata Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi Muhammad Syahril dalam unggahan di Facebook.
“Padahal di alfa, indomart dan minimarket lainnya sering kosong, kenapa PSI Kabupaten Bekasi bisa ngadain bazzar dengan rata-rata ratusan liter minyak goreng per titik?” ujarnya. Link penjelasan Syahril ini diunggah PSI di Twitter.
Syahril mengaku ratusan liter minyak goreng itu dibeli dari pedagang tradisional di Kabupaten Bekasi. Mereka mengaku membeli minyak goreng di lebih dari 10 pedagang dengan harga non-subsidi.
“Lebih dari 10 pedagang kami beli secara bergantian, dan harga yang kami bayar juga harga jual saat ini (bukan harga subsidi pemerintah). Rata-rata kami beli minyak goreng dari para pedagang dengan harga 17 ribu hingga 18 ribu per liter,” katanya.
[sas]