Ukraina Buat Kuburan Massal Untuk 1.300 Orang Tewas Usai Digempur Rusia

MANAberita.com – KOTA Mariupol di Ukraina mulai menggali kuburan untuk para korban tewas akibat gempuran Rusia yang terus bertambah, bahkan dilaporkan telah mencapai 1.300 jiwa pada Kamis (10/3).

Pemandangan tersebut tertangkap dalam sejumlah foto yang dirilis Associated Press pada Rabu (9/3). Dalam foto-foto itu, terlihat sejumlah pria berpakaian pelindung biru mengangkut kantong-kantong jenazah hitam.

Melansir CNN Indonesia, mereka kemudian melemparkannya ke dalam liang galian panjang. Di dalam lubang itu, sudah terlihat tumpukan kantong jenazah lainnya.

Sejumlah foto lain memperlihatkan kondisi yang lebih mengenaskan. Beberapa jenazah terlihat hanya terbungkus kain yang tampak seperti selimut.

Fotografer Associated Press yang menangkap momen-momen itu, Evgeniy Maloletka, bercerita bahwa sejumlah jasad bahkan “dibungkus karpet atau kantong kresek.”

“Ada 40 [jenazah] pada Selasa, ditambah 30 lainnya pada Rabu,” ujar Maloletka.

Maloletka mengatakan, foto itu diambil di salah satu kompleks pemakaman diMariupol. Para petugas harus menggali liang tambahan sepanjang 22 meter untuk menampung jenazah-jenazah yang terus berdatangan.

Sementara itu, serangan Rusia tak kunjung berhenti di sudut-sudut Kota Mariupol. Seorang penasihat wali kota Mariupol mengungkap, setidaknya 1.300 warga sipil tewas akibat serangan Rusia dalam sembilan hari belakangan.

Baca Juga:
Disidang, Turis Penampar Petugas Imigrasi Kembali Membuat Onar

“Sungguh, kami tak dapat menghitung jumlah kematian di sini. Mungkin bisa tiga atau empat kali lebih banyak. Kami bahkan tak dapat menghitung jumlah orang yang tewas akibat bom dan artileri Rusia saat sedang berjalan di jalanan,” katanya.

Ia kemudian berkata, “Kami tak tahu berapa banyak karena kami tak bisa mengumpulkan semua jasad dan menghitungnya saat ini.”

Perserikatan Bangsa-Bangsa sendiri melaporkan, setidaknya 516 orang tewas akibat serangan Rusia di Ukraina secara keseluruhan.

Baca Juga:
Resep Asinan Anggur dan Bengkoang yang Seger Banget

Mereka menduga angka sebenarnya jauh lebih tinggi mengingat masih banyak data yang belum masuk dari sejumlah daerah di Ukraina.

Angka yang dihimpun PBB terpaut jauh dari perkiraan layanan darurat Ukraina. Hingga pekan lalu saja, layanan itu sudah mencatat lebih dari 2.000 korban tewas.

[sas]

Komentar

Terbaru