Viral di Media Sosial Pak Ribut Bikin Ribut, Kadindik Lumajang: Besok Saya Panggil

  • Kamis, 24 Maret 2022 - 11:42 WIB
  • Viral

Manaberita.com – VIRAL di media sosial video guru sekolah dasar yang diketahui berasal dari Lumajang, lantaran saat mengajar diduga membicarakan tentang seksualitas.

Dalam video itu, sang guru dipanggil muridnya Pak Ribut. Video tersebut mendapat banyak kritik lantaran dianggap belum pantas dilontarkan kepada anak di bawah umur.

Dilansir dari jpnn.com, Video itu viral diunggah salah satu akun Twitter @chronosphiere dengan durasi 45 detik.

“Perempuan suka sesama perempuan itu namanya lesbi, kalau kaum sodom itu lelaki suka lelaki contohnya di tv banyak,” ucap Ribut dalam video.

Salah satu murid kemudian menyeletuk ‘contohnya Pak Ribut’. Sang guru langsung membantah hal itu dan menegaskan bahwa dirinya normal, masih suka lawan jenis.

“Saya itu suka perempuan bukan suka sama laki-laki, April kalau ngomong hati-hati,” ucapnya mengingatkan anak didiknya.

Video tersebut mendapat respons dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim. Dia membenarkan kalau guru itu adalah salah satu pengajar SD.

Namun, dirinya belum mengetahui secara pasti tempatnya mengajar.

Baca Juga:
Gadaikan Istri Demi Uang 250 Juta, Pria di Lumajang Malah Membunuh yang Menghutanginya

“Itu Ribut salah satu guru, saya enggak hapal mengajarnya di mana, di pelosok itu,” ucapnya, Selasa (22/3).

Menurutnya, sebagai seorang pengajar terutama guru di sekolah dasar tidak baik melontarkan bahasa yang vulgar dan gamblang kepada anak sedini itu.

“Anak mendengar hal itu bahaya apalagi sekarang ada handphone, kalau anaknya penasaran bisa dicari dan besok saya panggil yang bersangkutan,” kata dia.

Baca Juga:
Mahasiswa Di New Hampshire Memprotes Larangan Urinoir Dalam Debat Gender

Dia juga menyatakan bahwa Ribut tersebut memang sering viral di sosmed, terutama di TikTok karena jualan. Di sisi lain, Ribut berstatus guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Lumajang.

“Untuk sekolah dasar belum ada pendidikan seksualitas di sekolah, dari pihak kementerian belum turun dan belum ada arahan terkait itu,” pungkasnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru