MANAberita.com – GUNUNG Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.800 meter (1,8 km) ke arah barat daya atau Kali Bebeng pada Selasa (10/5).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengungkapkan awan panas guguran gunung yang terlatak di perbatasan Daerah Istimewah Yogyakarta dan Jawa Tengah itu meluncur pada pukul 17.31 WIB.
“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 27 mm dan durasi 149 detik,” ujar Hanik dalam keterangan yang dikutip dari Antara.
Mengutip CNN Indonesia, berdasarkan periode pengamatan BPPTKG mulai pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, Merapi juga tercatat mengeluarkan guguran lava sebanyak empat kali ke arah barat daya sejauh 1,8 km.
Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Hanik menerangkan guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal 5 km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal 7 km).
Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (sejauh 5 km).
Lebih lanjut, apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius 3 km dari puncak gunung.
(sas)