Dilansir ABC, siswa tersebut bernama Gemma Lopez. Dia menceritakan kejadian dimana dia mendengar lima hingga enam tembakan dan keributan di luar kelasnya di Sekolah Dasar Robb sebelum peluru melesat di lengannya. Dia ingat melihat kepulan asap, saat itulah dia tahu mereka semua dalam bahaya.
Dia mengatakan dia mematikan lampu dan kemudian merunduk di bawah meja. Dia melakukan apa yang dia pelajari dalam pelatihan penembak aktif yang telah dia jalani sejak taman kanak-kanak. Tidak ada kunci di dalam dan mereka tidak memiliki kunci di dalam kelas untuk mengunci pintu dari dalam, katanya.
Pihak berwenang berteriak pada pria bersenjata itu untuk meletakkan senjatanya, yang dilaporkan dia berteriak sebagai tanggapan, “Tolong tinggalkan aku sendiri,” dalam bahasa Spanyol, kenang Gemma.
Gemma mengatakan sahabatnya, Amerie Jo Garza, adalah salah satu dari 19 anak yang tewas dalam pembantaian itu.
[Bil]