Kapolres Minta Maaf usai Viralnya Oknum Polisi Banting Buruh di Riau

MANAberita.com – SEBUAH video yang memperlihatkan detik-detik oknum polisi membanting seorang buruh saat berdemo. Video tersebut tersebar luas di platform media sosial, seperti Facebook.

Awalnya rekaman memperlihatkan sekelompok warga berada di dalam bak truk. Kemudian ada seorang anggota kepolisian mengenakan baret biru menangkap seorang warga.

Warga tersebut berusaha mempertahan dirinya supaya tetap berada di dalam bak truk. Akan tetapi, sang oknum tetap berusaha mengeluarkan warga tersebut.

Hingga akhirnya warga dibanting keluar dari bak truk dengan posisi kepala menghadap ke bawah. Warga ini lantas terjatuh dan langsung diamankan oleh anggota kepolisian yang sudah menunggu di bawah.

“Jangan ada yang kekerasan,” ucap seseorang dalam video.

Mengutip tribunnews, pada akhir video tidak diketahui nasib dari warga yang dibanting oknum polisi tersebut. Kejadian bermula saat terjadi demo dua kelompok buruh bongkar muat buah sawit.

Baca Juga:
Sudah Bayar Bukber Rp 3,3 Juta untuk 30 Orang, Pria Ini Kecewa Berat Tahu Temannya Tidak Datang

Lokasinya berada di PT. KSM Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, Senin (30/5/2022).

Dua kelompok buruh itu berebut perihal bongkar muat buah sawit.

Sekira pukul 10.20 WIB, tiga unit mobil pengangkut buah kelapa sawit memaksa masuk ke PT. KSM, namun dihalangi oleh pihak kelompok buruh lainnya.

Polisi pun berada datang di lokasi untuk memberikan pengamanan.

Namun aksi demo semakin memanas hingga terjadi aksi kekerasan seperti dalam video yang viral.

Baca Juga:
Diduga Depresi, Janda Beranak Satu ini Nekat Hendak Ajak Anaknya Bunuh Diri

Adapun identitas oknum kepolisian yang membanting warga diketahui berpangkat brigadir berinisial AS.

Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito mengatakan, tujuan anggota mengeluarkan sebagian buruh yang diamankan demi keselamatan mereka.

Truk yang akan mengangkut buruh sudah penuh, sehingga dipindahkan ke truk yang satunya lagi.

“Truk itu sudah penuh, karena di dalam baknya ada tanda sawit juga. Jadi dipindahkan ke truk lain. Ini kita lakukan untuk keselamatan mereka,” jelas Eko.

Dia mengaku, sebelumnya sudah memerintahkan personel, agar pembubaran massa unjuk rasa dengan cara humanis.

Baca Juga:
Lagi Tausiyah, Ustadz ini Tiba-Tiba Melompat Turun Dari Panggung, Penyebabnya Bikin Pengen Ketawa, Tapi Takut Dosa

Eko menyampaikan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap oknum polisi yang membanting buruh hingga keluar dari truk tersebut.

Ia juga mengakui ada tindakan anggotanya yang kurang tepat saat mengeluarkan buruh yang diamankan dari dalam bak truk.

“Memang kita akui ada beberapa hal yang kurang tepat. Kami mohon maaf atas kejadian itu,” ucap Eko.

Terungkap pria yang dibanting oleh oknum polisi bernama Jasriman Hendra (45).

Kini ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus bentrokan saat unjuk rasa di PT KSM di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rohu.

Baca Juga:
Demi Harta, Inilah Seribu Upaya Aulia Kesuma Berusaha Bunuh Suami dan Anak Tirinya

Selain Jasriman, Thomson (39) dan David Sitanggang (30) juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Ada satu orang lagi yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan senjata tajam bernama Januardi (36).

“Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka terkait tindak pidana secara bersama-sama di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang dan barang.”

“Satu tersangka lagi beda perkara, yaitu kepemilikan senjata tajam yang dibawa tersangka saat unjuk rasa,” ungkap Kasubsi Humas Polres Rohul, Aipda Mardiono Pasda.

(sas)

Komentar

Terbaru