Jaringan hotel Marriott Akan Tinggalkan Rusia Setelah 25 Tahun!

Manaberita.com – JARINGAN hotel Marriott setelah 25 tahun akan meninggalkan Rusia. Pihal Marriott mengatakan Barat membuat “mustahil” untuk tetap beroperasi di sana. Perusahaan menutup kantornya di Moskow dan menghentikan investasi di Rusia pada bulan Maret, setelah invasi ke Ukraina.

Dilansir BBC, sebanyak 22 hotelnya di negara tersebut dimiliki oleh pihak ketiga dan tetap buka. Marriott mengatakan proses penangguhan operasi di Rusia “rumit”.

Namun dalam sebuah pernyataan, dikatakan: “Kami telah sampai pada pandangan bahwa AS, Inggris, dan UE yang baru diumumkan akan membuat Marriott tidak mungkin untuk terus beroperasi atau mewaralabakan hotel di pasar Rusia.”

Perusahaan itu mengatakan tetap “berfokus untuk merawat rekan-rekan kami yang berbasis di Rusia” dan telah mendukung individu-individu di Ukraina dan Rusia untuk mendapatkan pekerjaan dengan Marriott di luar negara-negara yang terkena dampak konflik.

“Kami terus bergabung dengan rekan-rekan kami dan jutaan orang di seluruh dunia untuk berharap berakhirnya kekerasan saat ini dan awal dari jalan menuju perdamaian,” tambahnya.

Baca Juga:
Sedih! Italia Gagal Lolos Piala Dunia 2018, Buffon Gantung Sepatu

Marriott bergabung dengan McDonald’s, Starbucks, dan perusahaan lain menuju pintu keluar dalam beberapa pekan terakhir saat perang di Ukraina berlanjut dan sanksi Barat yang bertujuan mengisolasi Rusia secara ekonomi diperketat.

Kemarahan publik atas invasi Vladimir Putin juga memberi tekanan pada merek-merek Barat untuk membuka diri. Merek hotel menarik perhatian karena termasuk yang paling lambat merespons.

“Proses untuk menangguhkan operasi di pasar tempat Marriott telah beroperasi selama 25 tahun itu rumit,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga:
Keren! Untuk Pertama Kalinya Wanita Arab Yang Mencapai Semifinal AS Terbuka Yaitu Jabeur Dari Tunisia

Marriott tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang keluarnya mereka.

Aset pembuat mobil Prancis Renault di nasionalisasi, sementara raksasa burger McDonald’s menjual restorannya, banyak di antaranya dimiliki langsung oleh perusahaan, kepada pemilik waralaba yang sudah ada.

[Bil]

Komentar

Terbaru