MANAberita.com – PERNYATAAN mengejutkan datang dari Kapolsek Sidayu, Iptu Khairul Alam yang mengomentari video viral pria mencium anak di sebuah toko di Desa Mriyunan, Sidayu, Gresik. Menurut Kapolsek Sidayu, vide tersebut bukanlah pelecehan hingga ia mendapatkan kritik dan kecaman dari berbagai pihak. Perwira dengan dua balok tersebut kemudian meminta maaf kepada masyarakat.
“Saya, selaku Kapolsek Sidayu, meminta maaf atas pernyataan saya mengenai video pelecehan seksual yang terjadi di wilayah saya,” kata Iptu Khairul Alam, Jumat (24/6/2022).
Khairul Alam juga mengatakan, ia hanya melihat separuh dari adegan video pelecehan seksual itu. Namun, ia tetap mengaku bersalah dengan menyebut video itu bukanlah aksi pelecehan seksual.
“Yang jelas kami minta maaf atas statement kami kemarin. Karena kami hanya sepintas melihat video viral pelecehan, setelah itu rekan-rekan wartawan menelepon kami,” jelas Khairul.
Setelah melihat video itu secara utuh, kata Khairul, ia mengatakan bahwa aksi pria itu memang merupakan pelecehan seksual terhadap anak. Pihaknya juga sudah mengantarkan keluarga korban untuk diperiksa di Polres Gresik.
“Setelah melihat secara detail, memang itu adalah aksi pelecehan seksual yang saat ini ditangani oleh unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Gresik. Di Polsek ndak ada unit PPA, maka dari itu tadi pagi kami antar keluarga korban ke Polres Gresik untuk diperiksa,” katanya.
Kapolsek Sidayu kembali mengulangi ucapan permohonan maaf kepada masyarakat atas pernyataannya bahwa tidak terjadi tindak pelecehan seksual oleh pria di dalam video yang viral tersebut.
“Sekali lagi, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan saya,” ujar Khairul.
Sebelunya, Khairul mengatakan bahwa hal itu bukanlah pelecehan seksual karena tidak termasuk dalam kategori pelecehan yang dia pahami, yakni tidak sampai membuka baju korban.
“Menurut saya, namanya pelecehan seksual itu dia buka baju. Nah, kriteria itu,” kata Khairul, Kamis (23/6/2022).
Tak hanya itu, Khairul juga menyorot sikap si anak yang lebih terlihat diam. Apalagi, si anak tidak ada perlawanan sama sekali kepada pelaku. Anak perempuan berkerudung itu menurutnya juga tidak sampai menangis.
“Dia (si anak) itu juga nggak nangis. Kalau nangis kan waktu itu seketika juga orang tuanya tahu. Menurut saya, (pelaku) tidak melakukan pelecehan,” ungkap Khairul.
(sas)