Ekuador Ungkap 12 Orang Tewas Usai Kerusuhan Penjara

Manaberita.com – PEJABAT Ekuador mengatakan 12 orang tewas dalam kerusuhan di pusat penahanan di barat daya ibukota, turun dari 13 kematian sebelumnya, tetapi terus bekerja untuk mengidentifikasi mayat yang dibongkar. Petugas penjara negara pertama kali melaporkan kekerasan pada hari Senin di Penjara Bella Vista di Santo Domingo, 70 km (43 mil) dari Kito. “Tim investigasi TKP mengumpulkan 45 bagian manusia di Penjara Santo Domingo, yang merupakan 12 mayat, bukan 13,” kata Menteri Dalam Negeri Patricio Carilo di Twitter, Selasa.

Dilansir Aljazeera, “Antropolog forensik dan dokter forensik bergerak untuk melakukan otopsi terhadap tubuh yang terpotong-potong,” tambah menteri, yang mengatakan pekerjaan itu bisa memakan waktu berhari-hari. Insiden itu adalah serangan terbaru dari kekerasan mematikan yang mencengkeram sistem penjara Ekuador, yang dituduhkan oleh pemerintah konservatif Presiden Guillermo Lasso pada konfrontasi antara geng-geng narkoba saingan yang terkait dengan kartel Meksiko.

Pada akhir April, Lasso mengumumkan keadaan darurat di tiga provinsi karena meningkatnya kekerasan terkait narkoba. Tapi kurang dari dua minggu kemudian, pada 9 Mei, kerusuhan lain antara geng di dalam penjara Bellavista menewaskan sedikitnya 43 orang. Carrillo mengatakan selama konferensi pers pada hari Selasa bahwa informasi saat ini menunjukkan “sebagian besar” korban adalah orang Venezuela. Dia mengatakan “sangat mungkin” lebih banyak mayat akan ditemukan.

Sementara itu, lembaga penjara Ekuador, yang dikenal dengan akronim Spanyol SNAI, mengatakan telah memindahkan 15 narapidana dari penjara Bellavista ke pusat penahanan lain untuk melindungi keselamatan mereka. Ia juga mengatakan akan memberikan informasi kepada kerabat. Dalam tweet lain, SNAI menerbitkan foto senjata api, amunisi, pisau, dan ponsel yang dikatakan ditemukan di penjara setelah kerusuhan.

Baca Juga:
Tak Ada Tempat Pelampiasan, Pria di Tangerang Ini Tega Perkosa Anak Gadisnya Ketika Pulang Kerja

Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika mengatakan sistem penjara Ekuador dirusak oleh pengabaian negara dan tidak adanya kebijakan yang komprehensif, serta kondisi yang buruk bagi narapidana. Tahun lalu, 316 tahanan tewas dalam bentrokan di berbagai penjara di seluruh Ekuador, mendorong pemerintah untuk mengampuni sekitar 2.000 narapidana dalam upaya mengurangi kepadatan. Tapi masalahnya tetap ada. Penjara negara itu menampung sekitar 33.900 orang dan 12,5 persen di luar kapasitas maksimum, menurut angka resmi.

[Bil]

Komentar

Terbaru