Dokter tak Berani Jelaskan soal Kanjuruhan, TGIPF Duga Ada Tekanan

  • Sabtu, 29 Oktober 2022 - 19:41 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – LAODE M Syarif Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) membenarkan banyak dokter di rumah sakit Malang yang enggan memberikan keterangan penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan.

“Betul, ada keengganan dari dokter-dokter yang di sana untuk memberikan keterangan kematian mengapa ini meninggal. Ada rusuk yang patah, tangan yang terkilir, ada mata yang benar-benar merah, itu mereka belum berani memberikan kesaksian itu,” kata Laode di DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).

Laode mengatakan salah satu alasan keengganan para dokter itu lantaran dibayangi dengan ruwetnya proses penyelidikan dan penyidikan, misalnya mereka harus dipanggil dan hadir sebagai saksi dan sebagainya.

Ia juga menilai para dokter mendapat sejumlah tekanan.

“Walaupun banyak yang menduga bahwa nanti dipanggil jadi saksi, disusah-susahin, pokoknya ada semacam press ke para dokter itu,” ungkap dia.

Baca Juga:
Delapan Staf Medis Di Argentina Akan Diadili Atas Kematian Sang Legenda

Akhirnya, lanjut Laode, TGIPF meminta keterangan kematian kepada salah satu pensiunan dokter yang kemungkinan besar keterangan itu tidak valid. Namun, TGIPF telah melampirkan hasil keterangan tersebut ke tim penyidik.

“Terus terang saya agak kesal, dokter itu ada sumpahnya lho. Seharusnya dia berani memberikan keterangan, seperti itu,” jelas Laode.

Melansir dari CNN Indonesia, Belum ada pernyataan dari pihak lain yang terkait soal pernyataan La Ode ini.

Baca Juga:
Waduh! Kerusakan Hebat Terjadi Setelah Banjir Melanda Seoul Korea Selatan

Walauoun demikian, La Ode berterima kasih lantaran berdasarkan keterangan yang diterima, Polda Jawa Timur bakal melakukan proses ekshumasi atau penggalian kubur terhadap dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (5/10) mendatang. Proses itu merupakan serangkaian dalam agenda autopsi.

Laode mengatakan dua jenazah dengan jenis kelamin perempuan tersebut berasal dari keluarga yang sama. Proses ekshumasi akan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Pathuk RT 28/RW 8 Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

(Rik)

Komentar

Terbaru