Manaberita.com – RICHARD menceritakan momen ketika Putri Candrawathi terlihat marah. Sebelum itu, Putri sempat mengajak tiga ajudannya menyusuri daerah Kemang, Jakarta Selatan.
“Pada waktu sebelum kejadian di Magelang, apakah ada peristiwa-peristiwa lain yang misalnya semacam kayak antara pertengkaran saudara PC [Putri Candrawathi] dengan FS [Ferdy Sambo] atau saudara PC dengan Yosua?” tanya hakim.
“Ada kejadian tiba-tiba Ibu [PC] turun [dari lantai rumah di Jalan Saguling]. Almarhum [Yosua] juga turun bawa senjata langsung ditaruh di mobil. Ibu PC panggil kita bertiga, saya, Yosua dan Matheus,” tutur Richard.
Selanjutnya, mereka dalam satu mobil bergegas menyusuri daerah Kemang, Jakarta Selatan. Richard juga mengaku sempat bertanya-tanya tujuan dari perjalanan tersebut.
“Saya sempat nanya ke almarhum [Yosua] ini mau ke mana, mereka di depan, itu perjalanan ada muter-muter di daerah Kemang, saya tidak tahu mau ke mana itu, akhirnya kita balik ke kediaman Bangka Yang Mulia,” kata Richard.
“Begitu di Bangka, Ibu turun, saya lihat kondisi ibu lagi marah, saya enggak berani menanyakan. Masuk semua, turun. Bang Yos bilang ‘Chad, parkir mobil ke belakang.’ Saya parkir mobil ke belakang,” sambungnya.
Richard mengatakan setengah jam kemudian, Sambo pun tiba di kediaman Bangka dengan diantar sopirnya yang bernama Saddam.
“Pak FS [Ferdy Sambo] masuk, pak FS kayak marah-marah juga, langsung masuk ke dalam rumah. Habis itu Almarhum bilang ‘Chad, nanti ada pak Eben yang datang, rekannya bapak,” imbuhnya.
Pesan itu dimaksudkan agar rekan Sambo tersebut bisa disambut begitu tiba. Akan tetapi, Richard mengaku tidak mengetahui kedatangannya.
Richard tak mengetahui apa yang terjadi di dalam rumah. Seiring waktu berjalan, Richard melihat seorang wanita yang tak diketahui identitasnya keluar rumah sambil menangis.
Richard tidak mengetahui pasti apakah wanita tersebut datang bersama rekan Sambo bernama Eben atau tidak.
“Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang ‘Fon [Alfon, sekuriti rumah Bangka], ada orang keluar itu.’ Ada perempuan, saya enggak kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa,” kata Richard.
“Perempuan itu bilang dia cari driver dia, saya lari ke samping saya panggil driver-nya. Tak lama kemudian wanita itu pun pergi,” sambungnya.
“Semenjak kejadian itu, pak FS sudah lebih sering di [rumah] Saguling,” kata dia.
Richard menceritakan itu semua saat menjadi saksi untuk terdakwa Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma’ruf dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
(Rik)