Manaberita.com – Zulkifli Hasan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), mengatakan partainya ingin menjadikan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai salah satu kandidat Pilpres 2024.
Zulhas menyebut Erick sebagai sosok yang tepat karena memiliki rekam jejak dan visi yang baik. Oleh karena itu, partainya kini sebisa mungkin memperjuangkan Erick.
“Maka kita putuskan apa yang kita perjuangkan cari orang yang tepat. Acaranya macem-macem. Nah oleh karena itu, buat PAN itu yang paling penting Pak Ericknya,” kata Zulhas di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (29/8).
Namun, Menteri Perdagangan itu mengingatkan rumus dalam politik, bahwa sesuatu yang ditunjukkan dengan terang-terangan biasanya tidak bisa didapat. Menurutnya, ambisi politik tak perlu disampaikan dengan terus terang, melainkan bisa dengan simbol.
Ia mengaku belajar dari Presiden Joko Widodo saat maju dalam kontestasi pilpres. Meski publik meyakini Jokowi bakal maju, namun kader PDIP itu tak mau bicara terang-terangan.
“Jadi kalau kemarin saya bilang cawapres satu-satunya Pak Erick bisa bubar. Kan bubar dong orang pulang. Enggak boleh gitu,” ujarnya.
Dilansir dari CNN Kndonesia, Sementara itu Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mendorong ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai cawapres Prabowo Subianto.
“Sebagai kader Partai Golkar, tentu saya ingin Pak Airlangga sebagai cawapres. Tentu saya ingin supaya aspek proporsionalitas dari pasangan capres-cawapres ini betul-betul menggambarkan kekuatan politik,” ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (29/8).
Ace mengatakan Airlangga memiliki kemampuan, pengalaman, dan teruji membawa Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi yang paling positif usai pandemi covid-19.
“Nah, tentu kalau ada nama-nama yang diusulkan oleh partai lain ya. Pasti akan dibahas bersama dengan para ketum koalisi tersebut,” tuturnya.
Di sisi lain Ketua DPP PKB Daniel Johan menegaskan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tetap menjadi pemegang kunci kandidat cawapres untuk mendampingi Prabowo.
“Ya kalau usulan dari partai-partai lain kita terbuka aja dan PAN sudah punya komitmen. Itu akan dibahas, tetapi pada akhirnya akan keputusan final pemegang kuncinya hanya dua ketua umum,” kata Daniel di Kompleks Parlemen.
Namun, ia tak bisa memastikan apakah PKB bakal tetap mendukung Prabowo jika Cak Imin tak terpilih menjadi cawapres.
“Belum tahu. Karena sampai saat ini kita meyakini Pak Prabowo cocok, patriot, sosok ksatria yang akan selalu memegang komitmennya termasuk memegang komitmen dan menjalankan deklarasi di sentul,” ujarnya.
(Rik)