MANAberita.com — BELAKANGAN mungkin kita sering melihat gambar pemuda ini lewat di newsfeed Facebook kita sebagai Robin Hood untuk masyarakat Palestina dengan cara membobol bank Israel dan didonasikan untuk warga Palestina.
Banyak yang percaya dengan berita ini tanpa mengecek lagi kebenarannya. Berita yang telah disebarkan dari tahun 2015 hingga saat ini dan tentu sudah membodohi banyak orang.
Dikutip dari grup Facebook Indonesia Deep Web Revolution, Majid Kavousifar dan Hamza Bendelladj bukanlah orang yang sama, mereka adalah dua orang yang berbeda. Keduanya pun memiliki kasus yang berbeda. Namun, seringkali informasi tentang Hamza Bendelladj dibagikan menggunakan foto ketika Majid Kavousifar akan digantung.
Yang paling penting Hamza Bendelladj ini tidak membobol bank dan mendonasikan uang tersebut ke Palestina seperti yang diinformasikan. Dia adalah seseorang yang membuat, menggunakan, menyebarkan dan menjual botnet yang dikenal dengan SpyEye.
Sasarannya adalah individu, bukan bank seperti yang diinformasikan. Jadi korbannya itu bank accout milik customer yang dibobol, bukan bank nya. Hamza Bendelladj juga tidak pernah dihukum mati, melainkan hanya hukuman 15 tahun penjara dan denda $14 Juta US Dollar.
Sementara Majid Kavousifar dihukum gantung bersama dengan keponakannya karena membunuh seorang hakim di Iran. Dia juga digantung ditempat pembunuhan itu terjadi. (Dil)