Anak Bunuh Ayah di Bekasi, Istri Bilang Suami Sakit

  • Sabtu, 01 Juli 2023 - 19:29 WIB
  • Kriminal

Manaberita.com – HARIS (50) tetangga Widodo Cahya Putra (43), yang dibunuh oleh anaknya menceritakan detik-detik setelah Dimas Rismawan alias Wawan membunuh ayahnya.

Kejadian tersebut terjadi di Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat. Haris mengatakan saat itu, istri korban, IN, sempat memanggil kerabatnya.

“Jam 11-an (kerabatnya datang), saya jam 10 di sini, duduk aja di sini, nggak tahu ada apa-apa, nggak tahu persis kejadiannya,” ujar Haris dikutip dari detikcom.

Haris merupakan pedagang cincau keliling. Sehari-hari ia berjualan di depan toko jahit, tepatnya di samping lokasi kejadian.

Haris mengatakan, ketika itu, IN menelepon kerabatnya dan menyampaikan Widodo sakit. Lalu IN pun meminta kerabatnya melihat kondisi suaminya itu. Tak lama, kerabat korban tiba di lokasi bersama dengan istrinya.

Baca Juga:
Dua Hari Dini Tidak Pulang, Muthmainah : Dimana Kamu Nak, Ibu Sudah Lelah Mencari

“Bilang ke saudaranya sakit. Tahu-tahunya pas ke sini, itu sudah meninggal, cuma dilihat doang, ‘tolong, masih ada nggak nyawanya?’,” jelasnya.

Ketika kerabat korban datang, Haris melihat IN tidak banyak bicara. Hanya, kata Haris, raut wajah IN terlihat sedih.

“Diam aja (istrinya), nggak ngomong, nggak apa, cuma matanya memang agak sedih kelihatannya,” ucap dia.

Haris, yang tiba di lokasi jualan pukul 10.00 WIB, mengaku tidak mendengar suara apa pun dari dalam TKP. Sebab, kata dia, saat itu rumah sekaligus warung korban masih ditutup.

Baca Juga:
Seorang Guru Di Pakistan Diduga Telah Dibunuh Oleh Rekannya

“Nggak denger. Sama saja sepi kayak gini, nggak ada suara apa. Masih ditutup (warungnya), cuma nggak digembok aja kayak gini,” paparnya.

Kemudian, kata Haris, istri dari kerabat korban keluar rumah dengan keadaan menangis. Haris lantas menanyakan alasannya menangis.

Lalu, Haris pun sempat melihat ke dalam. Saat itu, tubuh korban sudah kaku dan darah yang berlumuran pun sudah mengering.

“Iya, suami istri, istrinya nangis, nggak begitu lama nyamperin ke saya. Saya pas ke sini saja darahnya udah kering. Saya lihat darah udah kering,” katanya.

Baca Juga:
Numpang Ngecas Hp di Rumah Customer Hingga Ketiduran, Alasan Driver Ojol ini Bikin Sedih

“Emang udah kaku (badannya). Saya lihat jam setengah 12. Udah meninggal, darahnya aja udah kering, berarti udah lama, berlumuran (darahnya),” imbuh Haris.

Haris menyebut setelah itu, kerabat korban pun menelepon ketua RT setempat. Setelah tiba, ketua RT pun melapor ke polisi.

“Setelah Pak RT datang, laporan ke polisi. Udah, di situ mulai ramai, pada berdatangan,” tuturnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru