Arizona Melarang Untuk Merekam Petugas Polisi Dalam Jarak 8 Kaki, Kenapa?

Manaberita.com – UNDANG-UNDANG Arizona di Amerika Serikat melarang pengambilan gambar petugas polisi dari jarak dekat dan dapat mengakibatkan denda dan hukuman penjara jika tidak mematuhinya. Para kritikus menyebut undang-undang tersebut sebagai ancaman terhadap hak atas kebebasan berbicara dan hak atas pers. Polisi sering difilmkan oleh orang yang lewat, yang rekamannya dapat mengarah pada penemuan kejahatan.

Dilansir BBC, Undang-undang tersebut mulai berlaku pada 24 September dan akan melarang merekam petugas polisi di negara bagian dalam jarak 8 kaki (2,4 m). Orang-orang yang mengabaikan peringatan lisan dan melanjutkan syuting berisiko dikenai tuduhan pelanggaran ringan dan hingga 30 hari penjara. Namun, undang-undang membuat pengecualian untuk orang yang berinteraksi dengan polisi, atau di area tertutup di properti pribadi.

Perwakilan negara bagian John Kavanagh yang mensponsori RUU tersebut berpendapat itu perlu karena “kelompok-kelompok yang memusuhi polisi” kadang-kadang “mendekati pertemuan yang berpotensi kekerasan”. “Mendekati petugas polisi dalam situasi tegang adalah praktik berbahaya yang bisa berakhir dengan tragedi,” tulisnya di USA Today pada bulan Maret. “Petugas polisi tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah orang yang mendekat adalah orang yang tidak bersalah atau kaki tangan dari orang yang mereka tangkap yang mungkin menyerang mereka.”

Penentang hukum, bagaimanapun, mengatakan itu mencoba untuk mencegah orang menggunakan hak mereka untuk membuat film di properti publik, melanggar hak Amandemen Pertama mereka yang dilindungi secara konstitusional untuk kebebasan berbicara. Selain itu, Asosiasi Fotografer Pers Nasional sebuah kelompok industri yang mencakup fotografer foto dan berita TV mengajukan keberatan terhadap undang-undang tersebut pada bulan Februari, dengan alasan bahwa undang-undang itu “berlawanan dengan hak yang jelas untuk memotret dan merekam petugas polisi yang melakukan tugas resmi mereka di tempat umum.”.

Baca Juga:
Kasus Pengeroyokan Maut Kakek Halim Diduga Keluarga Telah Direncanakan

Rekaman pengamat dari pertemuan polisi dengan publik telah memainkan peran penting dalam perdebatan tentang pelanggaran dan kebrutalan polisi, terutama terhadap orang Afrika-Amerika. Video kematian George Floyd di tangan petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin yang diambil oleh seorang pengamat berusia 17 tahun kemudian terbukti menjadi bagian penting dalam kasus terhadap petugas tersebut. Minggu ini, Chauvin dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena melanggar hak-hak sipil Floyd. Dia sudah menjalani hukuman 22 tahun negara bagian karena pembunuhan.

[Bil]

Komentar

Terbaru