Manaberita.com – SEBANYAK 3 orang santri korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan pengasuh salah satu pondok pesantren di Lumajang, Jawa Timur, mengalami trauma berat.
Ketiga korban sudah didampingi oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lumajang untuk menjalani pemeriksaan.
Melansir dari Kompas.com, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengatakan, proses pemeriksaan korban akan dilakukan saat hati dan mental mereka siap.
Sebab, kerap kali kasus pelecehan seksual yang terjadi berakhir buntu karena minim alat bukti.
“Korban sudah kami bawa ke psikiater, selanjutnya akan kami periksa saat kejiwaan mereka sudah tenang,” kata Dewa Di Mapolres Lumajang, Jumat (20/5/2022).
Sejauh ini, polisi masih memeriksa satu korban yang mengadukan perbuatan terduga pelaku kepada orangtuanya.
Selain itu, dari ketiga korban pelecehan, hanya satu orang yang sudah membuat laporan resmi kepada polisi.
“Sementara baru satu, yang mengadukan ke orang tuanya, itu yang kami dalami,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dewa mengimbau masyarakat untuk tetap kondusif dan tenang. Ia berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.
“Masyarakat tetap tenang, para tokoh juga kondusif, yang penting percayakan kepada kami, kami tidak main-main soal kasus ini,” tegasnya.
Aksi pelecehan seksual yang dilaporkan terjadi di salah satu pondok pesantren di Lumajang itu disebut terjadi sebelum libur bulan puasa.
Usai libur lebaran, korban menolak kembali ke pondok pesantren dan menceritakan kejadian yang menimpanya hingga terjadi penangkapan Kamis (19/5/2022) sore.
(Rik)