Remaja 17 Tahun Nyaris Mati Karena Kebiasaan Nge-Vape

Tryson

Tryson

MANAberita.com – SEORANG remaja di Texas, Amerika Serikat, menghabiskan 10 hari dalam keadaan koma melawan penyakit paru-paru yang terjadi akibat kebiasaan vaping. Ironisnya, pengganti rokok yang katanya aman ini ternyata hampir merenggut nyawanya.

Peristiwa itu terjadi saat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengumumkan penyelidikan terhadap hampir 150 kasus mengenai masalah pernapasan serius yang terkait dengan e-rokok di 15 negara.

Tryston Zohfeld, remaja asal Weatherford, Texas, merasa ada yang aneh pada dirinya sendiri pada tanggal 21 Juli. Ia merasa tubuhnya sangat lemah dan kedinginan. Selain itu, ia juga tetap merasa dingin dalam keringatnya dengan posisi berselimut tebal.

Kemudian, pada 26 Juli, remaja 17 tahun itu membangunkan ibunya dan berkata bahwa dia kesulitan bernapas. Saat itu juga ia muntah-muntah hingga akhirnya dibawa ke Pusat Medis Anak-Anak Cook di Fort Worth. Meskipun dia didiagnosis mengidap flu, para dokter di sana tahu bahwa apa yang dialami Tryston lebih dari itu.

Selanjutnya, dalam waktu 48 jam, kesehatan Tryston semakin memburuk. Ia bahkan harus menggunakan mesin untuk membantunya bernapas. Paru-parunya dikatakan penuh cairan hingga para dokter pun bingung. Mereka mengintubasi Tryston dengan memasukkan tabung untuk membantunya bernafas. Inilah yang membuatnya koma selama 10 hari.

Para dokter kemudian memberi antibiotik, antijamur, dan melakukan biopsi paru-paru. Namun, tidak ditemukan tanda yang jelas mengenai penyebab kondisi ini. Kemudian, pihak keluarga pun menyampaikan bahwa Tryston memiliki kebiasaan vaping sejak usia 14 tahun. Dokter kembali kepada keluarga setelah memasangkan ventilator selama 7 atau 8 hari dan berkata bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk masalah pernafasan seperti ini. Efek kesehatan dari vaping memang masih diteliti. CDC mengatakan bahwa belum ada bukti pasti apakah vape dapat diidentifikasi sebagai penyebab penyakit paru-paru.

Baca Juga:
Astaga! Pasang Kawat Gigi, Remaja Cantik ini Nyaris Meregang Nyawa, Ternyata Penyebabnya…

Setelah tubuhnya membaik, Tryston pun di bawa pulang ke rumah. Ia pun tampak jauh lebih lemah dan dengan penurunan berat badan sekitar 14 kilogram. Namun, ia tetap harus melakukan terapi fisik dua kali seminggu untuk pemulihan yang lebih baik.

Kasus ini memang masih belum menjawab dengan pasti bahaya dari vape pada kesehatan tubuh. Namun, setidaknya ini dapat dijadikan sebagai panduan bagaimana orangtua harus bersikap pada anak yang akan mencoba rokok dan vape. Ini tentu harus dimulai dari pemberian contoh yang baik dengan tidak merokok atau vaping.  (Ila)

Komentar

Terbaru