Hutan Aokigahara
MANAberita.com — BELUM lama ini, sebuah video yang diunggah oleh YouTuber Indonesia, QoryGore menjadi viral dan menimbulkan kontroversi. Dalam video saat dirinya berkunjung ke hutan Aokigahara, Jepang, QoryGore menampakkan mayat dan ‘memonetisasinya’.
Sesaat setelah diunggah, video dengan judul ”TERLALU BARBAR! Aokigahara Jepang Berujung Ngilang” ini langsung ditarik dari peredarannya oleh YouTube. Sayang, video tersebut sudah terlalu viral dan menjadi santapan hangat para reuploader.
Dalam video tersebut, QoryGore yang sedang berkunjung ke Jepang menyempatkan untuk datang ke hutan Aokigahara yang dikenal sebagai hutan bunuh diri di Jepang.
Bersama beberapa YouTuber asal Indonesia, dirinya nekat masuk ke daerah terlarang dan merekam sosok tubuh manusia yang sudah menjadi mayat.
Jauh sebelum kejadian ini, di awal tahun 2018, YouTuber kontroversial, Logan Paul pernah melakukan hal yang sama di lokasi tersebut.
Aksinya ini langsung menimbulkan kecaman dari berbagai pihak yang sangat tidak setuju dengan aksi Logan Paul. Kejadian ini sukses membuat karirnya anjlok dan menambah daftar panjang berbagai kontroversi yang pernah ia lakukan.
Aokigahara pada dasarnya adalah sebutan untuk hutan yang terletak di sebelah Barat Laut Gunung Fuji. Hutan ini membentang dari kota Kawaguchiko hingga desa Narizawa.
Jalan hutan ini menjadi saksi terakhir sebelum beberapa orang yang memutuskan bunuh diri akhirnya mengakhiri hidupnya.
Untuk lebih mengenal hutan bunuh diri di Jepang ini, inilah beberapa fakta seram mengenai hutan Aokigahara ini.
- Aokigahara jadi tempat bunuh diri paling populer di Dunia
Statistik tingkat bunuh diri di Aokigahara memang bervariasi. Hal ini dikarenakan begitu suburnya hutan ini, sehingga beberapa mayat tidak dapat ditemukan selama bertahun-tahun atau mungkin hilang selamanya. Namun menurut beberapa perkiraan, sebanyak 100 orang per tahun melakukan bunuh diri di hutan ini.
Walaupun terkenal sebagai hutan bunuh diri, saat berkunjung ke Aokigahara kamu akan menemukan berbagai papan pengumuman yang mengajak untuk tidak melakukan tindakan bunuh diri.
Sayangnya, ada atau tidak adanya papan ini tidak memberikan efek apapun bagi siapa saja yang datang ke lokasi ini dengan motif bunuh diri.
Mengenai bagaimana banyak orang Jepang yang memilih mengakhiri hidupnya di hutan ini, setidaknya dikarenakan oleh kesehatan mental, masalah keluarga, keuangan, hingga pekerjaan.
Beberapa orang yang akhirnya memilih bunuh diri biasanya menggunakan metode gantung diri, meminum racun, dan overdosis obat-obatan.
Next… Kisah Kelam Hutan Aokigahara