Merinding! Kru Mimpikan Personil Seventeen yang Tewas Diterjang Tsunami: “Saya Mau Ikut Tapi Gak Dibolehin”

  • Kamis, 27 Desember 2018 - 21:36 WIB
  • Selebriti
Seventeen band
Seventeen band

MANAberita.com — DUKA mendalam masih dirasakan oleh Ifan dan tim manajemen Seventeen usai tragedi tsunami di Tanjung Lesung, Banten, Sabtu (22/12).

Tak terkecuali Ahmad Muhajar alias Anjar, sound engineer Seventeen dan Aviwkila yang turut menjadi korban selamat tsunami Banten.

Melansir Nakita, Anjar melalui Aviwkila menceritakan mimpinya didatangi oleh personel dan kru Seventeen yang meninggal dalam tragedi tsunami Banten.

Beberapa hari usai bencana tsunami Banten, Anjar mimpi bertemu dengan Bani (bassist), Oki (road manajer), Ujang (stage manager).

Anjar bermimpi sedang berbincang seru dengan ketiga personel serta kru Seventeen seperti yang biasanya mereka lakukan saat berkumpul.

Jadi ceritanya kemarin Mas Anjar istirahat tidur siang di rumahnya. Beliau masih tahap recovery, karena masih ada beberapa luka dan bekas jahitan dari kejadian kemarin. Nah saat beliau tidur siang, beliau bermimpi Mas Ujang, Mas Oki dan Mas Bani datang di mimpi,” tulis salah satu personil Aviwkila di Instagram.

Di mimpi itu Anjar dalam keadaan tidak ingat bahwa Bani, Ujang dan Oki sudah meninggal ketika tsunami Banten.

Anjar teringat betul di dalam mimpi, Bani bassist Seventeen sempat meminta dibelikan pontensio untuk bass kesayangannya untuk persiapan acara tahun baru.

Begitu pula dengan Ujang, stage manajer Seventeen yang sempat titip salam untuk Ajeng dan Uki (Aviwkila) yang juga di bawah penanganannya.

Dalam mimpi kondisi mereka semua terlihat sangat bahagia, Mas Bani selalu senyum, begitupun Oki,” katanya.

Perlu diketahui Ajeng dan Uki (Aviwkila) adalah salah satu yang ikut berduka ketika mendengar kabar Seventeen menjadi korban tsunami Banten.

Baca Juga:
Kondisi Ani Yudhoyono Tidak Stabil, Dokter Hentikan Kemoterapi

Kala itu mereka selalu memberikan informasi mengenai keadaan semua personel dan kru Seventeen melalui instagram Aviwkila.

Mereka sangat bersedih ketika mendengar Ujang, stage manager Seventeen meninggal dalam tsunami Banten.

Mereka pun memberikan persembahan terakhirnya dengan menyanyikan lagu Seventeen – Kemarin, untuk menuruti permintaan terakhir Ujang yang belum tersampaikan.

Video mereka menyanyikan lagu Kemarin dari Seventeen pun diunggah ke chanel Youtube Aviwkila dan mereka berharap Ujang masih bisa melihatnya.

Baca Juga:
Pilu! Ditinggalkan Anaknya, Bapak ini Menunggu di Tepi Jalan Selama 10 Tahun

Ternyata dalam mimpi Anjar, Ujang menyampaikan bahwa ia sudah melihat dan senang dengan video Aviwkila tersebut.

Dan mas Ujang udah bilang ‘sampein makasih ke Ajeng sama Uki, makasih requestku udah dibawain, aku udah nonton tadi’. Teiring Al Fatihah untuk semua Alamarhum dan Almarhumah,” tulis personil Aviwkila di instagram.

Setelah personel dan kru Seventeen menyampaikan pesannya melalui mimpi Anjar dengan raut wajah tersenyum.

Mereka bertiga kompak berpamitan dengan Anjar untuk pergi ke suatu tempat. Anjar pun sempat bingung dan bertanya ke mana mereka bertiga akan pergi.

Baca Juga:
Detik-Detik Relawan Berlarian Menjauhi Pantai Tanjung Lesung Saat Ombak Kembali Naik

Bahkan Anjar sempat menawarkan diri untuk ikut pergi bersama ketiga personel dan kru Seventeen.

Tetapi, mereka bertiga justru meminta Anjar tetap berdiam diri di tempatnya karena mereka tak akan pergi jauh.

Anjar pun hanya terdiam lalu terbangun dari tidurnya dan seketika itu ia teringat bahwa orang-orang yang datang di mimpinya sudah tiada.

Lalu mereka bertiga pamit ‘Ya udah Njar kita jalan dulu ya’. Terus mas Anjar tanya ‘Lho kemana e mas? kok aku ngga diajak!. Lalu mereka menjawab ‘Udah di situ aja ngga usah ikut, wong kita pergi ngga jauh kok, wes ya Njar’. Lalu mereka pergi,” lanjutnya. (Dil)

Komentar

Terbaru