MANAberita.com — KONFLIK antara manusia dengan buaya memakan banyak korban jiwa. Selama 2018, sedikitnya 10 orang tewas diterkam buaya. Paling banyak terjadi di Riau. Wilayah lainnya adalah di Sumsel dan Kalimantan
Berikut rangkuman peristiwa penyerangan buaya dari Januari 2018 hingga akhir tahun ini:
• Cari Ikan, Karyawan Lepas Tewas Diterkam Buaya
Peristiwa buaya terkam warga terjadi di Kecamatan Teluk Belongkong, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Karyawan harian lepas di wilayah 1 PT RSUP bernama Tulus, 40, tewas dimakan buaya saat mencari ikan, Sabtu 27 Januari 2018.
Kapolsek Teluk Belongkong Iptu H Erizal mengatakan, saat itu korban sedang duduk di pinggir kanal melihat 2 temannya mencari ikan. Namun tiba-tiba ketika sedang asyik menghisap rokok seekor buaya berukuran besar menyerangnya lalu menyeretnya ke dalam kanal.
Korban sempat hilang, tapi tak lama setelah itu akhirnya ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan luka bekas gigitan di bagian kepala dan wajah, 5 meter dari jaraknya diterkam.
• Tarik Tual Sagu, Karyawan PT NSP Tewas Diterkam Buaya
Korban diketahui bernama Hongkiat, 18. Warga Kepulauan Meranti, ini menghembuskan nafas terakhir setelah diterkam satwa dengan nama ilmiah Crocodylus, saat sedang menarik tual sagu Desa Kepau Baru, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Sabtu, 14 April.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP La Ode Proyek mengatakan, saat itu korban sedang menarik tual sagu di tepi sungai areal perusahaan bidang pengolahan sagu sekitar pukul 09.00 WIB. Tanpa disangka, buaya menerkam dan menariknya ke dalam sungai. Korban akhirnya ditemukan 6 jam setelah kejadian.
• Diserang Buaya, Selamat Berhasil Menyelamatkan Diri
Selamat warga Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, berhasil menyelamatkan diri dari terkaman satwa ganas buaya. Nyawanya hampir saja melayang setelah kaki kirinya diterkam buaya di anak Sungai Siak Pacah.
Kapolsek Tapung Hulu AKP Agus Pranata mengatakan, saat itu Selamat pergi ke kebun yang letaknya di seberang sungai dengan menggunakan sampan untuk memanen buah sawit, Kamis, 12 Juli.
• Petani Tewas Diterkam Buaya Di Parit Bekoan
Tak lama setelah buaya ditangkap, salah seorang petani bernama Muhadi, 73, di Dusun Kampung Baru, Kecamatan Bagan Sinembah Raya, Rokan Hilir (Rohil), ditemukan tewas dengan luka bekas gigitan di dalam parit Bekoan, Selasa, 25 September lalu.
Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Vera Taurencia mengatakan, korban ditemukan meninggal dengan luka robek pada bokong sedalam 15 centimeter. Selain itu juga ada di perut kanan luka robek, dalamnya sekitar 3 centimeter. “Kita duga dia diterkam buaya,” jelasnya.
• Paha Remaja Digigit Buaya Muara, Alhamdulilah Masih Selamat
M Ali Suhadi, 14, diterkam buaya saat sedang mandi di Sungai Batang Kuantan, Desa Teluk Pauh, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis, 4 Oktober 2018. Meski buaya berhasil menggigit paha kirinya, namun remaja ini berhasil selamat dari serangan buaya itu.
Ia dibantu oleh warga sekitar setelah berteriak minta tolong. Akibatnya, paha Ali terpaksa dijahit untuk menutupi luka menganganya. Sementara itu, menurut warga sekitar dalam waktu satu bulan terakhir, sudah tiga kali warga sekitar yang diserang buaya di lokasi yang sama.
• Bocah Berusia 7 Tahun Tewas Dengan Luka Terkaman Buaya
Namanya adalah Rahmad Andika Saputra. Bocah malang ini ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka robek bekas gigitan hewan buas. Sebelumnya, ia sempat dinyatakan hilang setelah terseret derasnya arus banjir yang terjadi di desanya.
Kapolres Rokan Hulu (Rohul) Muhammad Hasyim Risahondua mengatakan, korban ditemukan di jembatan dekat rumahnya, Dusun I Harapan, Desa Sontang, Kecamatan Brunai Darussalam, Kabupaten Rohul, Riau, Kamis, 15 November.
“Berdasarkan keterangan berapa orang warga yang ikut melakukan pencarian, mereka melihat ada seekor buaya sekitar 200 meter dari lokasi ditemukannya korban,” kata dia.
Hampir 4 jam melakukan pencarian, akhirnya korban ditemukan meninggal dunia sekitar 20 meter dari rumahnya. Saat itu, kondisi korban sungguh menggenaskan. Sekujur tubuhnya penuh luka robek, di bagian perut, dada dan punggung sebelah kanan.
Tak lama setelah tewasnya Andika, warga menangkap buaya yang diduga telah menerkam bocah itu. Warga menangkapnya dengan alat setrum ikan. Setelah tertangkap, buaya diikat dengan tali lalu diserahkan ke polisi kemudian dibawa oleh petugas BBKSDA Riau untuk dievakuasi di Kebun Binatang Kasang Kulim, Pekanbaru.
• Iwan Gumelar Tewas Ditarik Buaya Muara
Buaya Muara di Banyuasin menewaskan Iwan Gumelar. Pria 31 itu dimangsa saat asyik memancing di Pinggir Sungai Dusun 3 Desa Sri Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang, Banyuasin, Sumsel.
Peristiwa itu terjadi Minggu 29 Juli 2018. Awalnya, warga Dusun 3 Desa Sri Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin, Sumsel, itu mancing bersama dua rekannya Mat Tohir, 30, dan Ansori, 40.
Tiba-tiba, korban berteriak meminta tolong. Mendengar jeritan tersebut kedua rekannya langsung mendekati korban dan melihat korban sudah ditarik dan dibawa ke Sungai oleh Buaya Muara.
Kedua rekan korban berusaha untuk menolong tapi, buaya tersebut membawa korban masuk ke Sungai dan kemudian hilang. Kapolres Banyuasin, AKBP Yudhi Surya Markus Pinem membenarkan kejadian tersebut.
Saat ini, pihaknya telah menandatangi TKP, melakukan evakuasi sisa bagian tubuh korban dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. “Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk menindaklanjutinya,” kata Yudhi.
• Kepala Tangan Korban Hilang Dimakan Buaya
Buaya muara di Sungai Rengit, Banyuasin, Sumsel juga menewaskan Alif. Pemuda 18 itu tewas diterkam buaya pada Minggu malam 8 Juli 2018. Jenaah korban baru ditemukan warga pada pukul 11.00 WIB, Selasa (10/7).
Kejadian ini berawal saat Alif memancing di Sungai Rengit bersama rekannya. Kemudian, korban bersama rekannya berpisah mencari titik lokasi pemancingan masing-masing.
Alif yang merasa gerah lalu mencuci tangannya di sungai. Tiba-tiba, Alif langsung diterkam buaya muara. Melihat tersebut, rekannya meminta pertolongan warga. Namun, warga tak mampu berbuat apa-apa hingga akhirnya korban menghilang dibawa buaya.
Salah satu warga, Doyok mengatakan, penemuan mayat berawal saat warga yang menjaga melihat rumput di sekitaran TKP bergoyang. Warga yang penasaran langsung mendekati rerumputan tersebut.
Pada saat dibuka ternyata benar ada sesosok mayat diduga korban keganasan buaya muara. Kondisinya mengenaskan dengan kepala dan tangan kanan hilang. “Posisi korban tertelungkup dan sudah kembung dan membusuk,” katanya.
Melihat korban sudah ditemukan, warga langsung berupaya mengevakuasi dengan menggunakan alat berat yakni ekskavator untuk menyebrangkan anggota agar dapat mengangkat korban dari perairan.
“Alhamdulillah korban berhasil dievakuasi dari perairan, dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat,” terangnya.
• Di Kali Grogol, Buaya Juga Sempat Teror Warga Jakarta
Tidak hanya di daerah, teror buaya juga terjadi di Ibu Kota Jakarta. Buaya muara muncul pertama kali pada Rabu 27 Juni 2018 di sekitar Kali Grogol.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta, bersama para pihak terkait berupaya melakukan penyelamatan buaya muara tersebut.
Pengawasan yang dilakukan selama 24 jam oleh Tim Seksi Wilayah 2 BKSDA Jakarta beserta masyarakat, akhirnya berbuah manis. Setelah masuk hari kelima pencarian, menyatakan terdapat penemuan seekor buaya oleh warga dalam keadaan mati.
Warga bernama Raki, berhasil menemukan seekor buaya dengan ukuran panjang sekitar 1 meter, pada Sabtu (30/6). Buaya tersebut kemudian diserahkan kepada BKSDA Jakarta.
“Buaya tersebut diduga adalah buaya muara yang muncul sejak beberapa hari lalu, namun kondisi buaya tersebut sudah dalam keadaan mati saat ditemukan warga”, tutur Kepala Balai KSDA Jakarta, Ahmad Munawir.
• Nyuci Baju, Desi Tewas Diseret Buaya Muara
Perempuan bernama Desimawati Halawa tewas setelah diseret seekor buaya muara. Kejadian itu berlangsung di Dusun Simpang Bambu, Desa Sunduton Tigo, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu 27 Mei 2018.
Peristiwa berawal ketika Desi bersama tiga keponakannya mencuci pakaian di Sungai Kunkun. Sungai tersebut letaknya tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 09.00 WIB. Saat sedang asyik mencuci, tiba-tiba seekor buaya muncul.
“Kaki korban langsung diseret buaya ke arah sungai,” kata Kapolres Mandailing Natal AKBP Irsan Sinuhaji.Saat kakinya ditarik buaya, Desi sempat minta tolong.
Namun sayangnya, buaya itu membawa Desi ke dalam sungai. Melihat peristiwa itu, keponakan Desi yang ikut bersamanya langsung bergegeas kembali ke rumah. Ia melaporkan apa yang dialammi bibinya kepada pamannya.
Kejadian itu dilaporkan kepada polisi. Bersama warga, langsung bergerak ke lokasi kejadian. Setibanya di lokasi, warga bersama polisi menyusuri sungai untuk mencari jasad Desi.
Sekitar pukul 15.45 WIB, jasad Desi ditemukan warga. Lokasinya tidak jauh dari tempat Desi digigit buaya. Jasad korban ditemukan di dasar sungai sedalam 1,5 meter.
“Jasad korban dievakuasi petugas kita dan masyarakat ke rumah keluarganya di Dusun Bulung Gadung,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan, Desi menderita luka sobek hampir disekujur tubuhnya. Diantaranya, bagian paha, lutut, pinggang, dada dan pergelangan kaki. Desi pun dimakamkan, Senin (28/5) sore.
“Kita sudah berkoordinasi dengan BBKSDA dan sudah menjelaskan kronologis singkat kejadian. Untuk tindak lanjut penanganan, Buaya tersebut belum ditemukan sampai saat ini,” pungkasnya.
• Heroik! Ibu Selamatkan Anaknya dari Terkaman Buaya
Serangan buaya muara di aliran Sungai Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjab Timur, Jambi, menimpa Yadi Putra. Bocah 12 tahun itu bahkan sempat diseret buaya sejauh 15 meter ke tengah. (Dil)
(Sumber: Jawapos)