MANAberita.com – MAYAT sepasang sejoli Hasyim Prasetya (33) dan Devi Setiani (22) yang diduga bunuh diri tiba di Rumah Sakit Djasamen Saragih Kota Siantar Senin (07/01) sekitar sekitar pukul 23.00WIB malam.
Petugas Rumah Sakit Djadamen Saragih melakukan uji forensik terhadap mayat sepasang kekasih ini selama kurang lebih lima jam.
Dokter Forensik RS Djasamen Saragih dr Reinhard Hutahaean mengungkapkan sedikit hasil laboratorium forensik.
Namun, dr Reinhard tidak mengungkapkan lebih detail kondisi mayat tersebut. Karena, masih ditahan untuk penyelidikan polisi lebih lanjut.
dr Reinhard mengungkapkan dua kepala mayat sepasang kekasih ini dalam keadaan hancur.
Seperti, sisi sebelah kiri kepala Devi Setiani dan bagian depan kepala Hasyim Prasetya.
“Kalau perempuan di sisi kepala sebelah kiri. Laki-laki di kepala bagian depan. Semua hancur kepalanya,”ujarnya, melansir
dr Reinhard tidak ingin mengungkapkan jarak tembak yang dilakukan sepasang kekasih ini.
Reinhard hanya mengatakan jarak tembak untuk jarak jauh di atas 50-70 cm. Sementara, untuk jarak dekat di bawah 50 cm.
Saat disinggung dengan keadaan kepala korban yang hancur sehingga diduga dengan tembakan jarak dekat, Reinhard hanya tertawa.
“Kalau jam kematian di bawah 24 jam ketika diserahkan ke sini. Minggu malamlah. Sekitar jam menuju subuh,”ujarnya.
Sepasang kekasih yang tewas dalam keadaan tidak mengenakan pakaian ini belum mendapatkan jawaban pasti apakah bercinta sebelum bunuh diri.
Namun, Reinhard mengungkapkan kelamin Devi Setiani dalam keadaan basah. Katanya, seperti ada lendir yang berada di sekitar kelamin Devi.
“Apakah ada tanda-tanda persetubuhan, saya tak bisa jawab. Dia ada lendir di situ. Kemaluan agak basah. Kelembaban bisa karena sperma atau karena keputihan masih kita amati,”ujarnya seraya memastikan Devi tidak dalam keadaan hamil.
“Secara penglihatan mata dalam keraguan dia tidak hamil. Namun, ada lendir itu ditemukan dalam rahim, warna putih,”tambahnya.
Seperti diketahui sepasang kekasih Hasyim Prasetya (33) dan Devi Setiani (22) yang diduga bunuh diri di kamar C 12 Hotel Central di Jalan Sei Gambus, Kisaran Kabupaten Asahan, Senin (7/1/2019).
Petugas hotel menemukan sepasang kekasih ini terkapar di kamar dengan ceceran darah. Polisi juga menemukan satu jenis senjata rakitan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hubungan sepasang kekasih ini tidak direstui orang tua si perempuan.
Indikasi mengarah pada tindakan bunuh diri makin terlihat setelah sehari sebelum ditemukan tewas Hasyim Prasetya menuliskan status di akun Facebooknya.
Isi tulisan di statusnya bahwa yang dilakukan terlihat bodoh di mata orang lain, namun baginya lebih dari itu. Sebagai pembuktian cintanya.
Hasyim Prasetya yang merupakan seorang sopir perusahaan distribusi air mineral tewas dengan luka tembak di kepala.
Dia ditemukan tewas bersama Devi Setiani (25), kekasihnya tanpa busana di kamar Hotel Central, Kisaran, Selasa (07/01).
Diduga keduanya tewas bunuh diri mengingat pintu kamar dikunci dari dalam hotel. Di samping itu kunci kamar juga dikantongi oleh korban.
Berdasarkan sumber Tribun Medan keduanya merupakan pasangan kekasih dan telah berpacaran cukup lama. Namun cinta keduanya tidak mendapat restu dari orangtua perempuan.
Hingga Dewi kemudian memutuskan bertunangan dengan orang lain.
“Informasi yang didapat mereka ini pacaran lama. Si cewek tunangan sama orang lain. Tapi cewek ini masih suka sama si laki-laki itu,” kata sumber tersebut.
Sebelumnya diketahui seorang pria dan wanita ditemukan tewas mengenaskan di salah satu kamar hotel di Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Senin (07/01).
Jasad kedua korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana pertama sekali ditemukan tewas oleh petugas hotel yang curiga keduanya tidak keluar dari dalam kamarnya.
Saat di dobrak, keduanya sudah tewas berlumuran darah di atas ranjang. Petugas hotel langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Asahan.
Kapolres Asahan AKBP Faisal Napitupulu membenarkan bahwa telah tewas seorang pria dan wanita di dalam kamar hotel di Asahan.
“Kedua korban ditemukan dalam keadaan tewas di Hotel Central di Jalan Sei Gambus, Kecamatan Kota Kisaran Barat,” kata Faisal.
“Korban perempuan atas nama Dewi dan umur belum diketahui. Korban pria atasnama Hasyim Prasetya (33) warga Bunut Barat, Kecamatan Pulau Bandring. Mereka masuk Hotel Central kamar C 12 Minggu (06/01) sekitar pukul 10.26 WIB dan ditemukan tewas, Senin (7/1/2019) sekitar pukul 12.00 WIB,” ungkap Faisal.
Dalam status facebook Hasyim Prasetya terungkap kalau apa yang dilakukannya merupakan pembuktian atas kesungguhan cintanya terhadap Devi.
“Ketika semua mngetahui apa yang terjadi mungkin kalian menanggap aku adalah orang paling bodoh dan tolol yang pernah anda kenal,” tulisnya dalam akun pribadinya.
“Aq tau dunia tak selebar daun kelor. Yang aku lakukan ini adalah pembuktian suatu perjuangan mempertahankan dan kesungguhan,” tambahnya lagi.
Faisal menjelaskan bahwa saat ditemukan kedua dalam kondisi luka tembak. Ada luka tembak di bagian tubuh keduanya.
Sampai saat ini Polres Asahan masih olah TKP dan menunggu hasil Labfor Polda Sumut.
Karena proses penyidikan harus jelas agar tidak simpang siur hal yang disampaikan.
“Kita tidak ingin asal menyebutkan. Takutnya salah, makanya bagus menunggu hasil Labfor biar selaras dengan hasil penyidikan kami,” ujar Faisal.
Untuk motif pembunuhan, Faisal mengaku belum bisa memastikan karena masih dalam penyelidikan.
Terkait pasangan yang tewas di dalam hotel itu, Faisal juga tidak mau asal menerka apakah itu berstatus suami istri ataukah masih berstatus pacaran.
“Apakah mereka pasangan suami istri atau pacaran, kita belum mengetahui. Pokoknya kalau nanti sudah selesai olah TKP, kita release kasus ini,” jelas Faisal. (Alz)