MANAberita.com — KEPERGIAN putra semata wayangnya, Aldama Putra masih meninggalkan luka mendalam bagi Pelda Daniel.
Bagaimana tidak, anak kebanggannya itu justru tewas dianiaya seniornya di ATKP Makassar. Ialah pelakunya Muhammad Rusdy.
Demi melihat anaknya sukses, Daniel rela merogoh kocek sebesar 21 juta per semester. Sayangnya semua itu tak menjamin keselamatan anaknya
Baru-baru ini, Pelda Daniel membongkar penyiksaan yang sering dialami oleh taruna dan taruni ATKP Makassar.
“Anak-anak taruna-taruni di dalam ATKP Makassar, banyak yang dianiaya atau disiksa setiap hari,” ujar Pelda Daniel Pongkala, mengutip Rakyatku.
Taruna-taruni disiksa oleh senior-seniornya, mulai dari perpeloncoan dengan memberikan satu cokelat kemudian cokelat itu dimakan oleh yang lain, setelah itu dikumur-kumur.
“Sisa kumur-kumur itu harus diminum oleh taruna-taruni. Hanya dua pilihan, dipukul atau minum sisa kumur-kumur itu. Taruna-taruni terpaksa meminumnya karena takut dipukul,” ucapnya.
Tidak hanya disuruh minum sisa kumur-kumur itu. Taruna-taruni juga disuruh make up dengan memakai autan. Autan itu harus full di muka taruna-taruni, jika tidak ganjaran juga dipukuli oleh senior-seniornya.
“Autan itu mengandung racun. Kalau masuk mata bisa bahaya. Yang paling parah, itu taruna-taruni termasuk anak saya, disuruh meminum sabun, sabun itu racun bukan untuk diminum. Ini artinya bukan lagi pendidikan tapi penyiksaan kayak binatang,” bebernya. (Dil)