Kerap Dikekang dan Dilarang Merokok, Pria Asal Blitar Bunuh Istri dan Bayinya

Ilustrasi suami bunuh istri
Ilustrasi suami bunuh istri

MANAberita.com — LANTARAN kesal kerap dikekang, dicemburui dan dilarang merokok oleh istri, seorang pria asal Kabupaten Blitar Jawa Timur, membunuh istrinya, Sri Dewi (29) dan anaknya berusia tujuh bulan, Vika Nadhira. Sabtu (17/02) sekitar pukul 19.30 WIB.

Melansir Tribun Jateng, kejadian tersebut terjadi diawali dari pertengkaran keluarga kecil ini. Sang istri terlalu cemburu dan mengekang kegiatan suami di luar rumah.

Polisi sudah menangkap Nardian (38) alias Nardi, suami yang bunuh istrinya, Sri Dewi (29) dan anaknya berusia tujuh bulan, Vika Nadhira.

Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Blitar.

“Pelaku sudah kami amankan, sekarang kami masih mendalami motif kasus itu,” kata Kasubag Humas Polres Blitar, Iptu M Burhanudin.

Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa berdarah itu terjadi di rumah mertua pelaku di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Sabtu (17/2/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.

Saat itu, pelaku baru saja selesai salat Isya. Kemudian duduk sendiri di dapur.

Selama ini, pelaku tinggal di rumah mertuanya. Kebetulan, malam itu, di rumah mertuanya sedang ramai berkumpul para keluarga pelaku dan korban. Kedua orangtua pelaku juga sedang berada di rumah itu.

Baca Juga:
Anak Ditabrak Mercy, Ayah Korban Malah Minta Hakim Bebaskan Terdakwa, Ternyata Ini Penyebabnya….

Selanjutnya, pelaku berbincang dengan ibunya, Suparmi di ruang tamu. Sedangkan istrinya, Sri Dewi mengobrol dengan keluarganya di ruang lain dekat gudang. Mereka menunggu makan malam bersama.

Lalu, pelaku dari ruang tamu berjalan menuju gudang. Pelaku sempat berdiri sebentar di dekat gudang dan berjalan menuju ke dapur.

Istrinya, Sri Dewi mengikuti pelaku yang berjalan menuju ke dapur sambil menggendong anak keduanya, VK yang masih berusia tujuh bulan.

Sementara pelaku kembali dari dapur sudah memegang pisau. Sri Dewi tetap mengikuti suaminya sambil bilang ‘buat apa pisau Pak Nar, istighfar’.

Tapi pelaku tetap diam sambil mengarahkan pisau ke istrinya. Merasa ketakutan, Sri Dewi kemudian berlari keluar rumah sambil berteriak minta tolong.

Sedangkan orangtua Sri Dewi, Supriadi berusaha menghadang pelaku di dalam rumah tapi tidak berhasil.

Baca Juga:
Beredar Video Diduga Keranda Mayat Jatuh ke Empang, ini Syuting Apa Beneran?

Sri Dewi sambil menggendong anaknya berusaha menutup pintu rumah dari luar. Sedangkan pelaku menarik dari dalam, namun karena kalah kuat pintu berhasil dibuka.

Setelah berhasil membuka pintu dari dalam, pelaku keluar dan menutup kembali pintu rumahdengan keras hingga membuat listrik rumah padam.

Saat keluarga keluar rumah untuk menolong korban, posisi korban dan anaknya sudah terkapar bersimbah darah di tanah depan rumah.

Keluarga menemukan banyak luka tusukan di tubuh korban dan anaknya. Keluarga dan warga segera menolong korban dan anaknya.

Sedangkan pelaku setelah menjatuhkan pisau masih meronta-meronta saat dipegang oleh warga lainnya.

Pelaku malah sempat menggigit pipi kanan bagian bawah mertuanya, Supriadi.

Baca Juga:
119 Petugas KPPS Meninggal dan 548 Orang Sakit Usai Pemilu 2019

“Saat ini, jenazah kedua korban masih diotopsi. Polisi juga masih memeriksa kondisi pelaku,” kata Iptu M Burhanudin.

Tidak Harmonis

Sementara menurut penuturan Ketua RT 5 RW 4 Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Hariono, keluarga Nardi memang kurang harmonis.

Sebelum peristiwa pembunuhan, Nardi sudah sempat bertengkar dengan istrinya.

“Dua hari sebelum peristiwa terjadi, suami istri itu sudah bertengkar. Tapi sempat didamaikan,” kata Hariono.

Pertengkaran suami istri itu diselesaikan di rumah Hariono.

Baca Juga:
Dua Remaja Tewas Dibunuh di Muba Akibat Hutang Piutang Orang Tuanya

Setelah didamaikan oleh ketua RT, pertengkaran pasangan suami istri itu mereda.

Pada Sabtu (16/02), suami istri itu kembali bertengkar.

Pertengkaran kedua ini merenggut nyawa Sri Dewi dan anaknya, VK yang masih berusia tujuh bulan.

Nardi menusuk istrinya yang saat itu sedang menggendong buah hati mereka. Sri Dewi dan anaknya tewas di lokasi kejadian.

“Pertengkaran pertama terjadi Kamis lalu, sempat saya damaikan. Dua hari berikutnya bertengkar lagi sampai istri dan anaknya tewas,” ujar Hariono.

Hariono mengatakan pemicu pertengkaran pasangan suami istri itu karena cemburu buta.

Baca Juga:
Masya Allah! Dibuang di Pos Ronda, Tangisan Bayi Malang ini Begitu Menyayat Hati

Menurutnya, istrinya cemburu dengan suami. Selain itu, istrinya juga terlalu mengekang si suami.

Di antaranya melarang suami keluar rumah nongkrong dengan teman-teman dan merokok.

“Itu pengakuan mereka saat saya damaikan waktu pertengkaran pertama. Saya juga tidak tahu kalau ada masalah lain,” kata Hariono.

Dikatakan Hariono, Nardi selama ini bekerja sebagai penjual cengkeh dan memelihara ternak.

Nardi memang jarang keluar rumah untuk bergaul dengan tetangga. Tetapi, secara sosial Nardi terkenal baik di kalangan warga.

“Dia orangnya sopan, biasanya juga jadi imam salat di masjid lingkungan sekitar,” ujarnya. (Ila)

Komentar

Terbaru