MANAberita.com — ROKOK bisa menyebabkan kematian. Kurang lebih itu lah kesimpulan tiap kali membaca peringatan yang tertera dalam tiap bungkus rokok yang beredar di Indonesia.
Kalimat peringatan itu kebanyakan memang tak langsung menyatakan bahwa rokok mematikan. Namun, kesimpulan akhirnya adalah bahwa rokok memang membahayakan nyawa perokok maupun orang di sekelilingnya.
Bahwa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru, kanker tenggorokan, kanker mulut, meningkatkan serangan jantung, hipertensi, hingga keguguran bagi perempuan hamil.
Namun, peristiwa di Desa Sidoarum Kecamatan Sempor, Kebumen ini memang berbeda. Rokok benar-benar mematikan dalam arti langsung.
Mengutip Liputan6, Minggu pagi, 17 Maret 2019, sekitar pukul 07.30 WIB, Khomasatun (37) bergegas mengantar sarapan untuk pamannya, Sardi (65). Sardi adalah kakek yang tinggal sebatang kara usai istrinya meninggal dunia.
Dari pernikahannya itu, Sardi tak memiliki anak. Makanya, sehari-hari, Sardi amat bergantung kepada Khomsatun, sang keponakan yang tinggal berdekatan di Desa Sidoharum Kecamatan Sempor, Kebumen.
Begitu membuka pintu, Khomsatun mencium bau daging gosong. Ia terperanjat kaget ketika mengetahui bau gosong itu berasal dari tubuh pamannya yang terbakar.
“Saat membuka rumah tercium bau gosong. Selanjutnya saat dicek, pamannya ditemukan meninggal di atas kasur,” kata Kapolsek Sempor, Iptu Sugito, mengutip Liputan6.
Saat ditemukan, sebagian jasad Sardi telah menjadi abu di atas kasur kapuknya yang habis dilalap api akibat putung rokok. Jilatan api tampak dari jelaga yang menempel di tembok rumah Sardi.
Temuan jasad terbakar ini pun menggegerkan Desa Sidoharum Kecamatan Sempor. Ratusan orang mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Bersamaan dengan itu, Kepolisian Sektor Sempor dan tim Inafis Polres Kebumen mulai mengolah TKP. Polisi juga memeriksa saksi-saksi yang diduga mengetahui peristiwa kebakaran ini.
Hasil penyelidikan, kebakaran di kasurnya diduga dipicu oleh putung rokok yang ditaruh sembarangan oleh Sardi hingga merembet ke kasur. Nahas, lantaran tubuhnya terlalu lemah, Sardi tak bisa menyelamatkan diri.
Dari keterangan keluarga dan tetangga dekat, Sardi menderita diabetes yang membuatnya mesti beristirahat total dan hanya bisa berbaring di kasurnya. Sardi tak berdaya ketika api mulai membakar kasurnya.
“Bisa kami pastikan ini murni kecelakaan. Dimungkinkan karena korban kurang hati-hatinya saat merokok,” dia menerangkan.
Kebakaran itu tak sampai melalap bangunan rumah lantaran posisi kasur yang rendah dan jauh dari bahan-bahan mudah terbakar lainnya. Polisi tidak menemukan kejanggalan yang disebabkan oleh tindak pidana. (Ila)