MANAberita.com — SEBANYAK tujuh orang yang menjadi korban pada peristiwa Minggu (10/03) sore itu berasal dari dua desa, di Kecamatan Sungkai Barat, Lampung Utara, Provinsi Lampung.
Beruntung tidak korban jiwa dalam peristiwa nahas tersebut. Para korban hanya mengalami luka bakar sekitar 20 persen di bagian punggung dan kaki mereka.
Zulham A. Razak, Camat Sungkai Barat, membenarkan peristiwa tersebut.
Dua warga dari desa Kubuhitu, Ngatiyem (60) dan Deki Mahendra (17).
Lima orang lainnya merupakan warga desa Sinar Harapan, Jumadi (65) warga Dusun I, Juleha (35), Ahmad Toha Abdul Gani (5), Seno (38), Oji Saputra (17), keempatnya warga dusun II.
Zulham mengatakan ketujuh orang itu sedang berteduh dari hujan. Mereka berteduh di bawah terpal yang ada di ladang jagung sembari mengupas kulit jagung.
Melansir Tribun Jakarta, kejadian itu, terjadi ketika ketujuhnya mengerjakan mengupas kulit jagung, salah seorang di antara mereka mengambil ponsel.
Tujuannya untuk mengetahui pukul berapa saat itu. Hanya berselang lima menit dari itu, petir kemudian menyambar pondok mereka.
Sambaran petir turut membuat menyambar para pekerja.
Kabar ini langsung terdengar oleh warga dan pamong desa/kecamatan segera melarikan mereka ke puskesmas terdekat.
Akibat sambaran petir, mereka terluka di bagian punggung, betis, tangan, dan bokong.
“Luka bakar sekitar 20 persen, tidak ada yang sampai kritis bahkan sampai meninggal,” jelasnya.
Enam di antara ketujuh korban terbilang masih satu keluarga. Korban yang paling kecil berumur lima tahun dan saat ini, mereka sudah pulang ke rumahnya. (Dil)