MANAberita.com — PRADA DP alias Deri Permana, pelaku pembunuhan dan mutilasi kasir Indomaret, Vera Oktaria berhasil ditangkap oleh kepolisian Kamis (13/06).
Prada DP diketahui diamankan di sebuah padepokan di Serang, Banten, setelah pelarian yang dilakukannya hampir 40 hari lamanya.
Dikutip dari Tribunnews, dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian, seusai membunuh kekasihnya sendiri, Prada DP diketahui tak langsung memutilasi korban.
Dijelaskan oleh Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian, Prada DP awalnya mengajak Vera menginap di sebuah hotel pada Rabu (08/05).
“Korban dijemput tanpa paksaan dan memang sempat berhubungan badan di sana,” kata Donald.
Saat berada di lokasi tersebut, Vera diketahui meminta untuk dinikahi oleh Prada DP. Bahkan di tempat tersebut, Vera juga mengaku telah hamil.
Dari dua permintaan tersebut, korban dan pelaku kemudian terlibat pertikaian.
“Bingung dia (pelaku), kan dia pendidikan awal lima bulan, kok bisa (hamil). Ditambah lagi, masalah pelaku kabur dari lokasi pendidikan juga belum selesai, sehingga ia kalap dan membekap korban sampai tewas,” ujar Donald.
Setelah korban tewas di dalam kamar hotel tersebut, Prada DP kebingungan.
Ia juga masih kalang kabut saat harus menyembunyikan pembunuhan yang dilakukannya.
Lantaran perasaannya itu, Prada DP kemudian membiarkan jasad korban, sementara dirinya keluar kamar untuk merokok.
Saat itulah, ia melihat ada sebuah gergaji di bagian gudang penginapan.Dari temuan gergaji itulah, ia lantas muncul niatan untuk memutilasi korban demi menghilangkan jejak.
Untuk melancarkan aksinya, ia langsung keluar dari hotel dan membeli sebuah koper di pasar dengan sepeda motor korban.
Niat awal Prada DP, ia akan memasukkan potongan tubuh Vera ke dalam koper.
Sesampainya di kamar, ia diketahui memutilasi bagian lengan dari Vera. Belum selesai, ia akhirnya mengurungkan niatnya untuk memutilasi korban.
“Dia teringat lagi dengan korban dan masih sayang, akhirnya dibatalkan. Lalu pelaku keluar kamar dan pergi. Itu pemeriksaan sementara,” ungkap Donald.
Setelah mengurungkan niatnya untuk memutilasi korban, Prada DP langsung pergi dan meninggalkan kamar hotel itu.
“Yang bersangkutan, pada tanggal 8 Mei meninggalkan penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin dan langsung menuju Lampung dengan menggunakan bus,” jelas Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan.
“Namun di tengah perjalanan dia sempat berbincang dengan penumpang di sebelahnya dan mengatakan kalau ingin mempelajari agama lebih mendalam,” tambahnya.
Lantaran tujuannya itu, penumpang tersebut lantas menyarankan pelaku untuk mencari ilmu di padepokan Monghiang di Serang Banten.
Mendapat arahan dari seorang penumpang bus, Prada DP langsung pergi ke padepokan yang dipimpin oleh Abuya Haji Sar’i tersebut.
“Pemimpin padepokan tersebut tidak tahu kalau orang itu selama ini kita cari-cari,” ucapnya. (Dil)