MANAberita.com — PEMBUANG bayi berjenis kelamin laki-laki di kawasan Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya terungkap.
Pelaku adalah NR (35), yang tak lain adalah ibu kandung bayi malang itu.
Melansir wartakota, Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, pelaku diduga tega membuang bayinya, karena frustasi.
Sebab, sang buah hati menderita masalah kesulitan buang air kecil.
“Jadi (bayinya) kalau buang air kecil itu susah banget. Jadi nangis terus tiap hari,” kata Mustakim.
“Ekonominya pas-pasan, mungkin pening gitu akhirnya dibuang,” sambungnya.
Informasi itu diperoleh dari suami pelaku, Darsiwan (46), yang datang ke Polsek Metro Penjaringan untuk dimintai keterangan.
Bayi tersebut merupakan anak keduanya dengan pelaku, yang sehari-harinya merupakan ibu rumah tangga.
Pelaku kemudian tega membuang darah dagingnya sendiri, karena tidak sanggup membayar pengobatan anaknya.
Apalagi, sang suami yang bekerja sebagai tukang kebun hanya memperoleh gaji Rp 90 ribu sehari.
“Ya mungkin dia ekonomi pas-pasan. Suaminya juga cuma tukang kebun, duitnya pas-pasan.”
“Terus nangis terus anaknya, udah berobat ke puskesmas dekat situ namun ya belum sembuh-sembuh,” beber Mustakim.
Mustakim menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap keberadaan NR. Sebab, hingga saat ini NR belum juga pulang ke rumahnya maupun ke tempat orang tuanya tinggal.
“Bayi itu sendiri saat ini sudah dikembalikan ke orang tuanya (suami pelaku). Tadinya kan sempat dititipin di Puskesmas (Kecamatan Penjaringan),” terang Mustakim.
Sebelumnya, seorang bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di kawasan Teluk Gong di Jalan Y, RT 14/RW 10, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/7/2019).
Aksi pelaku yang tega membuang bayi malang tersebut terekam kamera CCTV.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV, bayi itu dibuang oleh seorang wanita berambut pendek.
Pelaku yang memakai bando oranye sempat menggendong bayi menggunakan kain yang diikatkan di tubuhnya.
Wanita berbaju biru dan bercelana merah muda itu sempat memantau situasi di sekitarnya.
Tidak lama kemudian, ia melepaskan bayi itu secara perlahan dari ikatan kain dan menaruhnya di depan rumah warga, lalu meninggalkan lokasi.
Saat ditemukan, bayi tersebut mengenakan baju dan celana berwarna kuning serta topi berwarna biru. Tidak ada benda lain yang ditemukan di sekitar tubuh bayi malang tersebut.
Bayi malang itu pun sempat digigit semut.
Bayi tersebut dibuang di atas saluran air yang ditutupi beton di depan sebuah rumah di sekitar lokasi tersebut.
Tidak lama seusai ditemukan, bayi itu langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan.
Kepala Tata Usaha Puskesmas Kecamatan Penjaringan Sidartawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan, bayi itu diperkirakan berusia 7 bulan dengan berat badan 7,5 kilogram.
Terkait kesehatan, kondisi bayi tersebut dinyatakan masih sangat baik.
Namun, ketika pertama kali dibawa ke Puskesmas, di tangan dan kakinya tampak bercak merah yang diduga akibat gigitan semut.
“Itu karena kan ditaruh di tanah, di jalan, kemungkinan ada semut. Itu bentol-bentol semut biasa,” kata Sidartawan.
Bayi malang itu langsung mendapat perawatan di Ruang Bersalin setibanya di Puskesmas.
Perawat jiga sempat memandikan, membersihkan, serta memberi makan bayi tersebut.
“Setelah kita periksa di UGD, (bayi) dalam kondisi baik dan sehat. Lalu dari pihak kepolisian suruh titip ke RB (Ruang Bersalin),” papar Sidartawan.
Ada pun bayi laki-laki malang itu mempunyai ciri-ciri tanda lahir berupa bercak hitam di telapak kaki kanannya.
Seorang warga, Sihab Mahajaya (22) mengatakan, penemuan bayi itu berawal ketika mereka melihat ada sesuatu yang mencurigakan di depan sebuah rumah sekira pukul 10.00 WIB.
Alangkah terkejutnya ketika didekati, ternyata seorang bayi laki-laki yang masih hidup.
“Iya benar, tadi ada penemuan bayi laki-laki. Yang ngelihat orang lewat, kondisinya lagi geletak gitu aja, tengkurap, enggak nangis, diem aja,” ucapnya, Senin (29/7/2019).
Sihab mengatakan, kondisi jalanan di permukiman itu memang sepi. Warga sekitar pun tidak menyangka ada orang yang tega membuang bayi di sekitar lokasi.
“Memang di sini sepi, apalagi jam segitu kan orang lagi pada kerja,” ungkapnya.
Bayi malang tersebut kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan guna ditangani lebih lanjut. (Ila)