Mengapa Ada Orang yang Suka Mencium Bau Pasangannya?

  • Kamis, 28 November 2019 - 18:40 WIB
  • Lifestyle

MANAberita.com — ANDA mungkin senang mencium bau parfum pasangan, wangi pakaiannya yang baru dicuci, atau harum rambutnya setelah keramas. Namun, tahukah Anda? Aroma yang Anda sukai ini bisa jadi berasal dari badan pasangan Anda sendiri. Lantas, apa sebenarnya yang membuat orang-orang bisa menyukai bau badan pasangan mereka?

Fakta ilmiah di balik harumnya bau badan pasangan

Secara alamiah, bau badan adalah bagian dari daya tarik seksual. Anda mungkin tertarik dengan seseorang yang berwajah tampan atau pintar.

Akan tetapi, aroma yang menguar dari tubuh seseorang juga berperan besar untuk menimbulkan rasa tertarik.

Menilik dari sisi biologis, aroma tubuh bisa menandakan seberapa potensial seseorang untuk menjadi pasangan dan menghasilkan keturunan.

Bau badan yang enak dihirup juga merupakan tanda dari tubuh yang sehat.

Untuk memahami mekanismenya, sebuah penelitian dilakukan guna mengetahui alasan orang-orang menyukai bau badan pasangan mereka.

Sebanyak 44 orang pria diminta mengenakan kaus baru selama 2 malam berturut-turut.

Setelah para pria berganti pakaian, para wanita diminta mencium bau kaus tersebut dan menentukan mana yang lebih mereka sukai.

Baca Juga:
Ingin Hidung Tampak Mancung dalam Sekejap? Bisa Pakai Pensil Alis

Ternyata, para wanita lebih menyukai bau kaus yang dikenakan pria dengan susunan sistem kekebalan tubuh yang berbeda dengan dirinya.

Sistem kekebalan tubuh mengandung lebih dari 100 kode genetik yang dikenal sebagai major histocompatibility complex (MHC).

Perbedaan yang membuat susunan sistem kekebalan tubuh jadi bervariasi terdapat pada kode-kode genetik tersebut. Kode genetik ini membantu sistem kekebalan tubuh mengenali patogen (penyakit).

Pasangan dengan kode genetik yang berbeda berpeluang memiliki anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, sebab kode genetiknya lebih bervariasi.

Dengan begitu, menyukai bau badan pasangan menandakan bahwa ada kode genetik yang berbeda dalam sistem kekebalan tubuh Anda berdua.

Baca Juga:
Ini Dia Penampakan Bak Mandi Termahal Sedunia Seharga Rp15 Miliar

Secara biologis, hal ini memberikan keuntungan karena keturunan yang dihasilkan lebih tahan terhadap serangan berbagai jenis penyakit.

Hormon tubuh juga memengaruhi bau badan pasangan

Ratusan kode genetik dalam MHC turut berperan dalam produksi hormon.

Setiap orang memiliki kode genetik yang berbeda sehingga karakteristik hormon yang dihasilkan pun saling berlainan. Dengan demikian, bau badan yang dimiliki setiap orang juga beragam.

Hormon yang memiliki andil dalam keunikan bau badan seseorang adalah feromon.

Baca Juga:
Cara Buat Lip Scrub Ampuh Pemerah Bibir

Feromon sebenarnya adalah sinyal kimiawi yang dihasilkan hewan untuk memengaruhi perilaku hewan lain dari spesies yang sama, terutama saat berkembang biak.

Feromon tidak menghasilkan bau, tapi hormon ini membuat bau badan seseorang menjadi unik antara satu sama lain.

Inilah yang lantas membuat Anda menyukai bau badan pasangan dan tidak bisa menemukannya pada orang lain.

Meski demikian, fungsi feromon pada tubuh manusia masih menjadi perdebatan.

Hal ini disebabkan karena bukti kuat keberadaan feromon baru terdapat pada hewan. Sementara pada manusia, bukti keberadaannya masih lemah.

Baca Juga:
Lima Tanda Hubungan Sebaiknya Tak Dilanjutkan

Berbagai studi pun dilakukan untuk mencari tahu keberadaan feromon.

Pada penelitian dalam jurnal Respirology, fungsi feromon pada wanita disinyalir berasal dari senyawa yang disebut 4,16-androstadien-3-one (AND). Sedangkan pada pria, fungsi ini terdapat pada hormon androstenone.

Menyukai bau badan pasangan terlepas dari ada atau tidaknya feromon tetap menjadi suatu fenomena yang unik.

Dari aspek biologis, kegemaran mencium bau badan pasangan juga berkaitan dengan kondisi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara umum.

Jadi, tidak perlu merasa aneh jika Anda mendapati diri sedang menikmati aroma tubuh pasangan yang begitu menenangkan. Ini adalah hal lazim yang dialami banyak orang dan bisa dijelaskan secara ilmiah.

Komentar

Terbaru