Penyebab, Gejala dan Cara Menghindari Kista pada Wanita

  • Kamis, 26 Desember 2019 - 00:36 WIB
  • Healthy
Ilustrasi

 

Ilustrasi

MANAberita.com – PENYEBAB kista terjadi pada wanita biasanya berkaitan dengan siklus menstruasi alias haid yang janggal. Bisa juga karena tumbuhnya sel-sel rahim yang malah tumbuh di luar rahim (endometriosis).

Risiko wanita terkena kista ovarium akan meningkat jika memiliki masalah hormonal, kehamilan, endometriosis, dan infeksi pada panggul.

Melansir laman NHS.UK, gejala-gejala yang timbul pada wanita yang memiliki kista ovarium yaitu;

– nyeri panggul

– rasa sakit saat berhubungan seks

Baca Juga:
Awas! Inilah Tanda Jika Kamu Sudah Stress Berat, Peringatan Untuk diri Sendiri!

– sulit untuk mengosongkan isi perut

– sering buang air kecil

– periode haid yang tidak teratur (waktu haid lebih lama ataupun sangat sebentar)

– perut terasa kembung dan membengkak

– merasa sangat kenyang meski hanya makan sedikit

– kesulitan untuk hamil (terjadi pada beberapa kasus)

Baca Juga:
Menyusui Selama 12 Bulan Menurunkan Resiko Penyakit Jantung, Stroke dan Penyakit Kardiovaskuler

Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada wanita yang memiliki kista ovarium, yaitu :

Torsi ovarium

Disebabkan karena kista yang membesar dapat menyebabkan ovarium bergerak dan memutar sehingga menimbulkan rasa sakit pada ovarium.

Gejalanya dapat berupa nyeri panggul yang tiba-tiba, mual dan muntah. Torsi ovarium juga dapat mengurangi atau menghentikan aliran darah ke ovarium.

Keberadaan kista sebenarnya bisa dideteksi secara dini, yaitu dengan melakukan pemeriksaan berkala secara teratur, minimal setahun sekali.

Bila pada pemeriksaan pertama ditemui kista yang tak terlalu besar, dengan batasan 5 cm, maka kontrol harus dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Baca Juga:
Sering Dipakai, Peralatan Masak ini Rupanya Beracun, Pasti ada di Dapurmu!

Pendeteksian kista dilakukan dengan cara pemeriksaan dalam dengan alat bantu USG.

Namun, alat bantu USG, kadang tak bisa membedakan jenis kista secara pasti.

Karenanya, diperlukan anamnesis atau menanyakan riwayat penyakit, seperti bagaimana haidnya, apakah ada nyeri atau tidak, dan sebagainya.

Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan fisik dan laboratorium.

Kista yang mengarah pada kanker bisa diperkirakan dengan USG ketika memperlihatkan gambaran tertentu, seperti dinding yang menebal atau tak beraturan.

Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan tumormarker.

Baca Juga:
Awas! Menahan BAB Bisa Mengganggu Kesehatan Anda

Pengobatan kista

Kista yang ditemukan pada kehamilan sebaiknya segera dioperasi karena tak bisa diketahui apakah sifatnya ganas atau jinak.

Waktu yang tepat di usia kehamilan 4-5 bulan. Pada usia tersebut, plasenta sudah terbentuk sehingga kemungkinan terjadi keguguran lebih kecil.

Kista ganas yang pecah sangat membahayakan terlebih jika sampai merobek pembuluh darah besar.

Tentunya penderita akan mengalami perdarahan dalam.

Bila tak diangkat, kista dikhawatirkan menyebabkan janin sungsang atau pada saatnya nanti sulit turun ke jalan lahir.

Baca Juga:
Ingin Tetap Sehat di Musim Hujan, Ikuti 4 Tips Dari Kemenkes Ini

Namun demikian, operasi bisa saja ditunda hingga persalinan. Terutama kalau kista itu bukan kanjker, tidak membesar, dan tak ada tanda terpuntir.

Pemberian obat akan dilakukan sesuai jenis kistanya.

Kista endometriosis yang masih kecil masih bisa diatasi dengan obat.

Tapi kalau sudah membesar, tentunya harus diangkat dengan cara operasi.

Supaya tidak memiliki kista

Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan tumormarker. (Alz)

Komentar

Terbaru