Putin Balik Melawan Usai Dibanjiri Sanksi AS-Eropa

MANAberita.com – BEBERAPA Negara memberikan sanksi berat ke Rusia di tengah memanasnya konflik dengan Ukraina. Sanksi utama datang dari Amerika Serikat (AS) mewakili negara barat.

Melansir dari Detik.com, Pemerintah AS melarang lembaga keuangan di negaranya untuk memproses transaksi keuangan bagi Bank Militer Rusia dan lembaga investasi VEB Rusia.

Meski begitu Rusia tidak akan terpengaruh dengan adanya sanksi tersebut.

Dilansir BBC melalui Detik.com, Kamis (24/2/2022), Rusia nampaknya bisa melawan sanksi-sanksi yang diberikan dari dunia internasional.

Rusia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempersiapkan momen ini. Pada 2014, Rusia pernah mendapatkan sanksi serupa.

Saat itu, pasukan Rusia pindah ke Krimea, mencaplok bagian dari Ukraina yang memicu putaran pertama sanksi internasional bagi Rusia.

Baca Juga:
Sudah 30 Tahun Nikah, Pasutri Ini Baru Tahu Kalau Kakak Beradik

Nyatanya, kejadian ini mengajarkan Moskow, pusat pemerintahan Rusia sebuah pelajaran penting. Sejak saat itu Rusia menyiapkan pertahanan baru dari potensi sanksi-sanksi internasional. Mereka mulai mencari cara untuk tidak mengandalkan dolar AS.

Presiden Rusia Vladimir Putin kali ini mungkin akan pede bertaruh negaranya dapat menahan dan melawan dampak sanksi internasional lebih lama dari yang diasumsikan negara-negara Barat.

Pada Januari tahun ini saja cadangan internasional pemerintah dalam valuta asing dan emas berhasil memecahkan rekor.

Baca Juga:
Inilah Penyebab Bayi Tewasnya Bayi yang Dibuang ke Kloset Toilet Bandara, Taktik Pelaku Terbongkar!

Cadangan devisa Rusia telah bernilai lebih dari US$ 630 miliar. Itu adalah jumlah tertinggi keempat dari cadangan devisa di berbagai negara di dunia.

Hal tersebut, dinilai dapat digunakan untuk membantu menopang mata uang Rusia, Rubel, untuk beberapa waktu yang cukup lama.

[SAS]

Komentar

Terbaru