MANAberita.com – BUTUH waktu 5 jam untuk melakukan proses identifikasi, visum, dan pemulasaraan jenazah tujuh karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) dan satu pemandu lokal yang ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak.
Anggota Unit Identifikasi pada Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua Inspektur Satu Johan Wahyudi memastikan seluruh korban berhasil teridentifikasi setelah mengecek tanda fisik dan pakaian yang dikenakan oleh para korban.
“Kami memastikan identitas delapan jenazah tersebut benar-benar sesuai. Selain menggunakan sidik jari masing masing korban, kami dibantu oleh rekan korban yang sangat mengenali ciri-ciri mereka karena sama-sama bekerja di lokasi yang sama, dibantu juga dengan tanda-tanda fisik, dan pakaian korban,” jelas Johan di Timika, Senin (7/3).
Melansir CNN Indonesia , Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu menambahkan proses identifikasi, visum, dan pemulasaraan jenazah itu berjalan lancar, tanpa hambatan sedikitpun. Namun demikian, Antonius enggan merinci kondisi luka yang dialami para korban pembantaian KKB itu.
“Tanda-tanda dan kondisi jenazah, untuk luka dan lainnya, mohon maaf kami tidak bisa menyampaikannya karena itu merupakan data visum. Tentu kami akan menyerahkan semuanya itu kepada pihak kepolisian,” ucapnya.
Terkait proses ini, pihaknya menyiapkan 12 petugas, termasuk empat dokter, untuk melakukan pemulasaraan delapan jenazah itu. Proses pemulasaraan jenazah itu dibantu juga oleh personel Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) Polda Papua dan pihak medis dari Rumah Sakit Bantuan TNI AD Timika.
“Kami telah melakukan visum luar dan pemulasaraan jenazah yang berlangsung kurang lebih lima jam yang dilakukan oleh 12 petugas medis dari RSUD Mimika dan dibantu oleh TNI-Polri,” jelas Antonius.
Beberapa keluarga korban juga mendatangi kamar jenazah RSUD Mimika untuk melihat dan mengenali secara langsung kondisi jenazah kerabatnya itu.
Setelah seluruh jenazah berhasil diidentifikasi oleh pihak RSUD Mimika, selanjutnya delapan jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam peti mati itu dibawa ke Mapolres Mimika Jalan Agimuga, Mile 32, Distrik Kuala Kencana untuk disemayamkan.
Delapan jenazah itu akan diberangkatkan ke daerah masing-masing pada hari ini, Selasa (8/3).
Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Muhammad Firman menyebut proses evakuasi delapan jenazah korban kekejaman KKB harus melalui rute Sugapa, ibukota Kabupaten Intan Jaya.
Jenazah kemudian diterbangkan ke Timika menggunakan pesawat Twin Otter dari maskapai Rimbun Air dengan nomor registrasi PK-OTJ pada Senin siaa proses evakuasi melalui Sugapa? Karena mempertimbangkan rute itu merupakan jalur tercepat. Kami mengantisipasi apabila terjadi sesuatu faktor yang bisa memperlambat proses evakuasi seperti kondisi cuaca dan lain sebagainya,” kata dia.
Manajemen Perusahaan Palapa Timur Telematika (PTT) menyatakan telah menyiapkan santunan untuk diberikan kepada ahli waris dari delapan korban pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak pada Rabu (2/3).
“Sesuai peraturan perusahaan, pertama kami siapkan dana untuk kedukaan meliputi acara adat dan acara pemakaman. Lalu juga disediakan santunan. Itu semua sudah diatur dalam peraturan perusahaan dan kesepakatan bersama yang ditandatangani karyawan,” jelas Direktur Operasi PT PTT Eddy Siahaan.
[SAS]