Jokowi Bakal Hadiri KTT G7 hingga Temui Pemimpin Ukraina-Rusia

  • Rabu, 22 Juni 2022 - 23:56 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – PRESIDEN Joko Widodo bakal melakukan rangkaian kunjungan kerja luar negeri pada akhir bulan Juni ini. Negara yang akan dikunjungi Presiden ialah Jerman, Ukraina, Rusia, dan Uni Emirat Arab.

Melalui Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi, lawatan Presiden ke Jerman dalam rangka memenuhi undangan Jerman selaku Ketua G7 untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Pertemuan yang akan berlangsung di Elmau pada tanggal 26-27 Juni 2022.

“Beberapa negara non-G7 atau disebut G-7 Partner Countries yang mendapatkan undangan untuk hadir dalam KTT G7 adalah Indonesia, India, Senegal, Argentina, dan Afrika Selatan,” ujar Retno dalam keterangan persnya, Rabu (22/06/2022), secara virtual.

Menlu juga mengatakan jika salah satu isu yang akan dibahas dalam G7 Summit for Partner Countries tersebut ialah mengenai masalah pangan. Persoalan pangan, energi, dan keuangan yang terdampak pandemi COVID-19 serta konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi isu yang terus menjadi pembicaraan dunia.

“COVID-19 memberikan dampak pada ekonomi dunia. Dan, di tengah upaya pemulihan ekonomi, terjadi perang di Ukraina. Meskipun perang terjadi di Ukraina, namun dampaknya dirasakan oleh seluruh dunia. Kita semua paham posisi Ukraina dan Rusia dalam rantai pasok pangan dan energi global,” ujarnya.

Baca Juga:
Aceh Jaya Diguncang Gempa Magnitudo 5,6

Di sela KTT, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara G7 dan negara undangan lainnya.

“Permintaan pertemuan bilateral banyak sekali diterima oleh Presiden dan tentunya semaksimal mungkin akan diatur,” kata Retno.

Selepas dari Jerman, Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia. Presiden diagendakan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia  Vladimir Putin.

“Di dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin,” Menlu mengungkapkan.

Baca Juga:
Bukan Orang Sembarangan! Ternyata Inilah Pekerjaan Mommy Asf, Penulis Kisah Layangan Putus

Menlu menyampaikan, kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal.

“Kita paham situasi saat ini masih sangat-sangat complicated. Dunia juga paham mengenai kompleksitas masalah yang ada. Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan satu satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam,” kata Retno.

Retno mengungkapkan, kunjungan Presiden ke dua negara ini adalah wujud kepedulian terhadap isu kemanusiaan serta semangat untuk terus mendorong perdamaian.

“Presiden Jokowi akan merupakan pemimpin Asia pertama yang akan melakukan kunjungan ke dua negara tersebut. Kunjungan Presiden ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah, dan terus mendorong spirit perdamaian,” ujarnya.

Baca Juga:
Dikira Sang Istri, Suami Peluk Adik Iparnya saat Tertidur

Setelah kunjungan ke Ukraina dan Rusia, Presiden akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

“Kunjungan dimaksudkan untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi antara kedua negara,” pungkas Retno.

(sas)

Komentar

Terbaru