Manaberita.com – PERSELISIHAN perbatasan antara tentara Iran dan Taliban Afghanistan telah menewaskan satu orang, menurut pejabat Afghanistan setempat. Muwawi Mohammad Ebrahim Hewad, komandan perbatasan Imarah Islam di provinsi Nimroz, mengatakan bahwa satu tentara Taliban tewas dan lainnya terluka pada hari Minggu. Dia mengklaim bahwa tentara telah melancarkan pertempuran, menyatakan bahwa pertempuran itu terjadi di Kon distrik Nimroz.
Dilansir Aljazeera, Seorang pejabat polisi di Nimroz yang mengatakan seorang anggota jika pasukan Taliban telah tewas. IRNA yang dikelola negara Iran tidak mengomentari korban yang dilaporkan, tetapi mengatakan pertempuran itu dimulai oleh pasukan Taliban. Menurut IRNA dan outlet berita semi-resmi Tasnim, pertempuran dimulai ketika pasukan Taliban memasuki tanah Iran di Hirmand, yang terletak di provinsi Sistan dan Balochistan, dan mencoba mengibarkan bendera mereka sendiri.
Mereka mengatakan pasukan Taliban sekali lagi salah mengira tembok yang dibangun untuk membatasi penyelundup, dan sebenarnya tidak mewakili perbatasan antara kedua negara. “Dengan pemahaman yang salah tentang garis perbatasan, pasukan Taliban membayangkan tembok itu adalah perbatasan antara Iran dan Afghanistan, padahal sebenarnya bukan,” kata Tasnim. “Pejabat perbatasan Iran telah mencoba membuat mereka memahami hal ini selama beberapa bulan terakhir.”
Sebuah video pendek yang beredar di media sosial Iran pada hari Minggu konon menunjukkan pasukan Iran menembakkan peluru dari belakang sebuah truk di daerah perbatasan. Beberapa insiden serupa telah terjadi sejak pengambilalihan bersenjata oleh Taliban atas Afghanistan pada Agustus 2021. Insiden pertama yang dipublikasikan, yang tidak menimbulkan korban, terjadi pada bulan Desember dan disebut sebagai “kesalahpahaman” oleh otoritas kedua negara.
Iran belum secara resmi mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan, mempertahankan bahwa pengakuannya akan bergantung pada pembentukan pemerintahan “inklusif”. Keduanya juga berselisih mengenai hak air Iran dari sungai Helmand, yang belum diberikan Taliban meskipun mengakui hak tersebut.
[Bil]