Mari Mengenal Sesar Cimandiri Jadi Penyebab Gempa di Cianjur

  • Senin, 21 November 2022 - 22:08 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – GEMPA bumi yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11) merupakan penyebab dari pergeseran sesar Cimandiri.

Berdasarkan penelitian Teknik Geologi Universitas Padjadjaran pada 2017, sesar Cimandiri merupakan sesar tua yang terbentuk selama berlangsungnya orogenesa tahap II, yaitu pada waktu Akhir Eosen Tengah.

“Sesar ini terus aktif hingga menyebabkan terbentuknya tinggian purba (paleo hight) antara Lembah Ciletuh dan Lembah Cimandiri,” ungkap Iyan Haryanto, salah satu penulis jurnal.

Ia menjelaskan sesar Cimandiri terdiri dari dua sesar regional, yang pertama sebagai sesar naik yang dicirikan oleh deformasi lipatan batuan yang umumnya tegak, dan sebagai sesar normal yang dicirikan dengan terbentuknya gawir sesar dengan kemiringan di atas 50 derajat bahkan di beberapa lokasi mendekati vertikal.

Di samping itu dalam jurnal Universitas Gadjah Mada yang ditulis oleh Muhammad Adis S W pada 2018, sesar Cimandiri merupakan sesar aktif di Jawa Barat dengan arah orientasi timur laut barat daya.

Muhammad menjelaskan sesar ini telah menyebabkan beberapa gempa bumi seperti Gempa Pelabuhan Ratu (1900), Gempa Padalarang (1910), Gempa Conggeang (1948), Gempa Tanjungsari (1972), Gempa Cibadak (1973), Gempa Gandasoli (1982) dan Gempa Sukabumi (2001).

“Meskipun telah terjadi banyak gempa di sekitar Sesar Cimandiri ini tetapi karakteristik dari sesar ini masih menjadi perdebatan ahli kebumian,” kata dia dalam jurnal.

Ia menjelaskan sesar Cimandiri dapat dibagi menjadi beberapa segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Padalarang.

Baca Juga:
Diduga Putus Cinta, Perempuan Muda Berdiri di Tepi Rel KAI yang Melintas hingga Pingsan

Ia menjelaskan segmen-segmen sesar Cimandiri tersebut adalah segmen sesar Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, Citarik­ Cadasmalang, Ciceureum-Cirampo, Cirampo-Pangleseran, Pangleseran-Cibeber, dan beberapa segmen Cibeber sampai Padalarang serta segmen Padalarang­ Tangkuban Perahu.

“Yang dapat diamati sebagai lembah sungai yang berarah hampir timur-barat dan membelok ke arah timur laut mulai dari Cibeber ke arah timur,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa M 5,6 yang terjadi di Cianjur, Senin (21/11) merupakan gempa tektonik yang dipicu oleh gerak sesar Cimandiri.

Baca Juga:
Hanya Karena Masak Telur Kurang Matang, Wanita Ini Dilempari Bubur Panas oleh Pembeli

“Jadi gempa yang terjadi ini gempa tekntonik yang pusat gempanya posisinya dan kedalaman gempa serta kekuatanya berada pada patahan cimandiri,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin (21/11).

Ia menjelaskan hal ini terlihat dari posisi pusat kedalaman dan mekanisme gerak, yaitu patahan geser. Karakter itu disebut sesuai dengan pergerakan sesar Cimandiri.

(sas)

Komentar

Terbaru