MANAberita.com — BANYAK orang tua yang khawatir dengan penyakit tifus. Dalam realitanya, penyakit ini memang sering menyerang anak-anak dan remaja. Jika sampai hal ini terjadi, penderitanya harus dirawat di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama sehingga tentu akan sangat merepotkan.
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tifus memiliki nama lain demam typhoid. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri bernama salmonella typhii. Penularan penyakit ini bisa bermacam-macam, namun seringkali karena kemalasan seseorang menjaga kebersihan dan kehigienitasannya, khususnya dalam hal mencuci tangan sebelum makan.
Selain malas mencuci tangan, kebiasaan tidak mencuci peralatan memasak dan peralatan makan hingga bersih juga bisa menjadi pemicunya. Jika sampai hal ini terjadi, maka bakteri salmonella typhii yang masih hidup akan memasuki lambung dan usus sehingga menyebabkan infeksi yang kita kenal sebagai penyakit tifus.
Gejala awal dari penyakit tifus adalah demam yang bisa saja muncul lebih dari sepekan. Selain itu, korban juga akan mengalami gangguan pencernaan seperti mual-mual, muntah, diare, sembelit hingga rasa lelah berlebihan yang membuat seseorang merasa sangat lemah.
Demam yang terjadi pada penderita fisus biasanya semakin meninggi setiap harinya, khususnya jika waktu mulai beranjak sore. Meskipun sudah diberi obat penurun panas, demam ini tak kunjung turun karena memang penyebabnya adalah terjadinya infeksi di saluran pencernaan yang harus segera ditangani.
Untuk memastikan apakah seseorang terkena tifus atau gangguan kesehatan lainnya setelah mengalami berbagai gejala ini, ada baiknya korban segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan laboratorium. Hasil tes akan menunjukkan apakah penyebab dari masalah ini adalah tifus atau bukan.
(Sumber: Dokter Sehat)
