MANAberita.com — SETIAP pasangan yang baru menikah pasti menginginkan anak atau keturunan dengan cepat. Untuk melakukan hal ini, pasangan selalu rutin melakukan seks setiap minggunya. Biasanya pada bulan ke-3 hingga ke-6 pasangan yang subur akan segera mendapatkan kehamilan dengan mudah.
Kalau pasangan tidak segera mendapatkan kehamilan, ada kemungkinan mereka mengalami beberapa gangguan pada tubuhnya. Pasangan yang memiliki usia di bawah 35 tahun biasanya dinyatakan tidak subur kalau selama satu tahun mencoba tidak mendapatkan hasil positif. Sementara itu pada pasangan yang memiliki usia 35 tahun ke atas, enam bulan adalah batas suburnya.
Penyebab pasangan tidak segera mendapatkan keturunan
Ketidaksuburan pada pria dan wanita bisa terjadi karena banyak hal. Berikut beberapa faktor yang sering memengaruhi.
– Kondisi fisik secara menyeluruh
Kondisi fisik dari pasangan juga menjadi penyebab utama mengapa mereka tidak subur dan susah sekali mendapatkan keturunan. Kondisi fisik dari wanita seperti bentuk dari rahim hingga kondisi panggul juga memengaruhi. Sementara itu pada pria mungkin berkisar sekitar kemampuan seksualnya.
Kondisi fisik lain yang menyebabkan pasangan susah mendapatkan keturunan adalah obesitas. Kegemukan yang dialami oleh pria dan wanita menyebabkan mereka tidak bisa mendapatkan seks dengan hebat. Stamina menurun, dan produksi testosteron dan estrogen di masing-masing tubuh tidak berjalan lancar.
– Kondisi kesehatan organ reproduksi
Kondisi kesehatan organ reproduksi dari pria dan wanita juga memengaruhi kesuburan dari pria dan wanita. Kalau pria mengalami gangguan organ seperti testis kecil, testis alami varikokel, atau testis kecil, kemungkinan sperma tidak diproduksi maksimal akan besar.
Kondisi kesehatan reproduksi pada wanita lebih kompleks lagi. Wanita yang sering alami keputihan patogen akan susah mendapatkan kehamilan. Selanjutnya gangguan pada rahim seperti mioma atau endometriosis juga menyebabkan wanita susah mendapatkan kehamilan dengan baik.
– Waktu seks yang salah
Selama ini pasangan meyakini kalau seks yang baik untuk mendapatkan kehamilan dilakukan saat ovulasi atau masa subur. Akhirnya pasangan melakukan seks beberapa hari setelah masa subur. Seks saat masa subur sebenarnya tidak salah, tapi peluang terjadi kehamilan akan rendah.
Seks seharusnya dilakukan sebelum masa subur atau 1-2 hari sebelum ovulasi terjadi. Mengapa harus sebelum ovulasi? Karena sperma bisa hidup hingga lima hari di dalam rahim dan akan langsung melakukan pembuahan begitu sel telur keluar. Selanjutnya, lakukan seks 2-3 hari sekali agar sperma yang dihasilkan jumlahnya maksimal.
– Cek kesuburan pada pria
Cek kesuburan pada pria ada tiga jenis, setelah satu tahun tidak ada tanda positif, coba lakukan beberapa metode di bawah ini untuk pengecekan kesuburan.
Analisis sperma. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari sperma mulai dari jumlahnya per mililiter air mani, pergerakan atau motilitas, bentuk sperma, dan ada atau tidaknya kerusakan DNA.
Tes kedua dilakukan dengan pemeriksaan hormon dan juga darah. Tes ini dilakukan untuk memperkuat tes sperma.
USG dilakukan pada pria untuk mengetahui ada atau tidaknya penyumbatan pada saluran reproduksi atau mungkin tumor.
Cek kesuburan pada wanita
Cek kesuburan pada wanita terdiri dari:
– USG transvaginal untuk mengetahui kesehatan dari organ reproduksi wanita mulai dari serviks, rahim, tuba falopi, hingga ovarium yang menghasilkan telur.
Wanita juga membutuhkan pemeriksaan hormon untuk menguatkan pemeriksaan pertama. Cara ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya endometrium, kista, atau mioma.
Demikianlah sedikit ulasan tentang pemeriksaan kesuburan yang harus dilakukan pasangan setelah setahun tidak mendapatkan kehamilan. Semoga bisa membantu Anda mendapatkan keturunan dengan segera. (Zee)
(Sumber: Dokter Sehat)