MANAberita.com — ADA segelintir orang tua yang kerap meletakan ponselnya di atas kasur hingga dekat dengan si kecil. Tapi, tahukah anda jika meletakan ponsel di dekat kepala anak memiliki dampak yang begitu besar?
Dampak pertama dan yang paling mungkin terjadi adalah efek dari radiasi HP terhadap otak bayi. Pada dasarnya radiasi dari ponsel memang selalu dikaitkan dengan munculnya berbagai gangguan pada fungsi otak maupun susunan saraf pusat.
Gangguan yang bisa muncul pada otak antara lain seperti tumor hingga insomnia, dimana pengguna ponsel akan mengalami kesulitan untuk tidur. Jika hal tersebut bisa dialami oleh orang dewasa, bayangkan apa yang akan terjadi pada bayi yang selalu dekat dengan HP.
Otak yang dimiliki bayi tentunya jauh lebih lemah dari otak yang dimiliki orang dewasa. Kemungkinan bayi untuk terkena imbas dari radiasi ponsel tentu lebih besar.
Lebih jauh lagi, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para pakar teknologi di National Radiology Protection Board, Inggris, menunjukkan bahwa radiasi yang dihasilkan dari ponsel dapat mengakibatkan tumor otak bahkan merusak DNA.
Sangat disarankan bagi para orang tua untuk tidak memberikan ponsel kepada anaknya yang masih berusia dibawah delapan tahun guna mencegah terjadinya dampak radiasi tersebut.
Dampak selanjutnya terdengar lebih mengerikan, namun inilah faktanya. Sebuah penelitian di Israel mengindikasikan bahwa penggunaan ponsel yang berlebihan dapat memicu potensi kanker kelenjar ludah.
Hasil itu didapat setelah dilakukannya penelitian terhadap 500 orang Israel yang menderita kanker, dan sebagian besar karena pengaruh ponsel.
Tak hanya kanker kelenjar ludah, radiasi dari penggunaan ponsel yang berlebihan juga dapat memicu munculnya penyakit kanker kelenjar getah bening.
Para peneliti dari Tel Aviv University menyampaikan bahwa sebagian besar dari penderita yang terserang kanker kelenjar ludah juga terserang gejala kanker kelenjar getah bening.
Mengejutkannya lagi, hampir seluruh objek dari para peniliti tersebut berasal dari kalangan menengah dan menengah kebawah.
Hal ini disimpulkan dari data penelitian yang menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan ponsel yang tertinggi didapati dari wilayah pinggiran atau pedesaan dan memiliki resiko terserang penyakit yang lebih tinggi dibandingkan dengan di kota.
Hal ini terjadi karena penggunaan ponsel di daerah dengan jangkauan sinyal yang kurang baik membutuhkan pancaran radiasi yang lebih kuat. (Alz)