Jangan Pergi ke Rumah Sakit Setelah Jam 3 Sore Bisa Berbahaya, ini Alasannya!

Ilustrasi

Ilustrasi

MANAberita.com – KESEHATAN menjadi faktor utama yang harus selalu menjadi perhatian kita.

Tidak ada satupun dari kita di dunia ini yang menginginkan sakit bukan. Sebab sakit sangat merepotkan. Apalagi jika kita hidup sendiri.

Belum lagi masalah biaya yang mahal.

Makanya banyak orang yang bilang kalau sakit itu mahal. Karenanya, jangan sampai kita sakit.

Hanya saja rasa sakit memang tidak bisa diketahui dan terjadi secara tiba-tiba.

Bahkan, bisa saja seseorang mengalami kondisi di mana harus segera dibawa ke unit gawat darurat.

Namun, tahukah Kamu bahwa pergi ke rumah sakit di atas jam 3 sore bisa sangat berbahaya?

Loh kok gitu? Ini alasannya.

Sebagian besar orang memiliki pemahaman yang akut tentang kemerosotan kinerja pada jam tiga sore.

Yaitu perasaan setelah makan siang ketika merasa lelah dan produktivitas menurun.

“Sepertinya ada ritme alami di tubuh kita, sehingga banyak orang cenderung merasa sedikit mengantuk sekitar jam 2 atau 3 pada sore hari,” jelas Lara Sandon, RD, juru bicara American Dietetic Association.

“Beberapa budaya memiliki tidur siang, dan orang-orang menemukan bahwa mereka lebih mampu berkonsentrasi jika mereka mengambil waku istirahat setelah makan siang.”

Hal ini tak terkecuali terjadi pada dokter dan perawat.

Baca Juga:
Hati-Hati! Inilah 5 Kebiasaan yang Bisa Rontokan Bulu Mata

Sehingga ketika mereka lelah di jam tersebut, hasilnya bisa menjadi malapetaka. Risiko salah diagnosis bisa saja terjadi.

Jadwalkan operasi sebelum jam 2 sore, jika tak ingin terjadi bencana.

Salah satu Universitas di Duke meninjau sekitar 90.000 operasi rumah sakit menemukan bahwa ahli anestesi lebih mungkin membuat kesalahan selama prosedur yang dimulai pada jam 3 dan 4 sore.

Probabilitas kesalahan pada 9 pagi adalah 1% sementara pada jam 4 sore sebesar 4,2%

Probabilitas kesalahan anestesi yang merugikan pasien adalah 0,3% pada 8 pagi dan 1% pada jam 3 sore.

Baca Juga:
Cuma Punya Ijazah SMA Tapi Bermimpi Punya Gaji Besar? Inilah 5 Pekerjaan yang Mungkin Cocok Untukmu!

Para peneliti mengaitkan kesalahan ini dengan ‘waktu rendah sirkadian siang hari’, yang menurunkan kewaspadaan dokter.

Saat ini, kebanyakan orang tahu bahwa antibiotik bukanlah solusi untuk setiap penyakit.

Bahkan, antibiotik mungkin sering memberikan lebih banyak ruginya.

Namun, satu studi yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine menemukan bahwa seiring berjalannya hari, dokter menjadi jauh lebih mungkin untuk meresepkan antibiotik.

Bahkan ketika mereka sama sekali tidak diperlukan, seperti dalam kasus akibat virus yang menyerang tubuh.

Baca Juga:
Rempah-Rempah ini Rupanya Dapat Meningkatkan Kesuburan, Catat ya!

“Karena efek kumulatif dari menangani banyak pasien mengurangi pengambilan keputusan dokter.

Maka, jauh lebih mudah untuk menulis resep daripada memusingkan gejala pasien,” tulis Daniel H. Pink.

Jam 3 sore memengaruhi baik rumah sakit maupun praktisi umum.

Salah satu penelitian terhadap lebih dari 1.000 kolonoskopi menemukan bahwa dokter kurang cenderung mendeteksi polip, atau pertumbuhan kecil pada usus besar yang dapat berkembang menjadi kanker.

Ajaibnya, setiap jam yang berlalu menurunkan tingkat deteksi polip hingga 5%.

Baca Juga:
Ingin Bulu Mata Lentik Saat Memakai Maskara? Ikuti Trik Khusus ini

Dengan kata lain, semakin sore kolonoskopi dilakukan, semakin besar kemungkinan adanya kesalahan mendeteksi.

Kamu mungkin berpikir praktisi kesehatan adalah kelompok terbesar yang peduli pada kebersihan tangan mereka.

Namun satu studi tahun 2015 terhadap lebih dari 4.000 perawat menemukan bahwa mereka mencuci tangan kurang dari separuh waktu pada kewajiban profesionalnya.

Terlebih lagi, sebesar 38% dari perawat lebih kecil untuk mencuci tangan di sore hari.

Itulah mengapa Kamu tak disarankan untuk pergi ke rumah sakit di atas jam 3 sore. (Ila)

Komentar

Terbaru