Demi Anak Makan Enak dan Lunasi Hutang, Ibu Ini Rela Makan Es Batu Setiap Hari

MANAberita.com – KASIH ibu terhadap anaknya memang tidak pernah akan sirna sepanjang masa.

Seorang ibu akan rela memperjuangkan apapun asal buah hatinya bahagia.

Kisah ini pun seperti yang dialami oleh seorang ibu di Malaysia.

Karena terlilit oleh hutang, ibu ini rela makan es batu demi kenyangkan diri. Dirinya rela setiap hari hanya makan es batu agar anaknya tetap makan.

Dikutip dari Malaysiakini dan World of Buzz pada (25/9/2019) ibu ini bahkan rela hanya memakan es batu saat merasakan lapar agar putrinya yang berusia tujuh tahun, Paymitra Abdullah, tetap makan makanan bergizi.

Seperti apa kisahnya?

Terlilit Hutang Besar

Aisha, suaminya, dan Paymitra tinggal di Desa Rejang PPR (Perumahan Rakyat), Kuala Lumpur, Malaysia.

Keluarga yang tergolong miskin di Malaysia ini mampu bertahan hidup dengan gaji yang sedikit yaitu RM 1.500 (Rp. 5 juta) per bulan dari penghasilan suami Aisha.

Baca Juga:
Honor Ribuan Penari Opening Ceremony Asian Games 2018 Ternyata Belum Dibayar!

Suami Aisha bekerja sebagai penjaga keamanan di Cheras, KL.

Aisha mengatakan keluarganya bahkan tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan karena mereka terus terbebani oleh tagihan dan sewa perumahan mereka.

PPR – Perumahan Rakyat Malaysia

Keluarga tersebut bahkan juga harus menanggung beban membayar sewa rumah mertua Aisha yang memiliki harga sekitar RM5.000 (Rp. 16 juta).

“Setelah kita menyelesaikan tagihan mertua, kita bisa fokus pada apa yang harus dimakan”

Baca Juga:
Baru Dua Hari Keluar RSJ, Oknum Polisi di Kerinci Jambi Kembali Bacok Warga

“Tetapi biasanya, setelah kita menyelesaikan semua tagihan dalam sebulan, kita tidak punya uang lagi,”

Ibu yang hidup digaris kemiskinan itu mengatakan keluarga hanya mampu membeli bahan makanan jika suaminya dapat menemukan pekerjaan sambilan pada akhir minggu.

Dia mengatakan bahwa ada waktu ketika dia tidak bisa makan apa-apa selain nasi selama tiga hari karena keluarga hanya mampu membeli roti dalam jumlah terbatas.

Dan biasanya tetap roti-roti tersebut ia relakan untuk untuk dimakan anak perempuan mereka.

“Saya khawatir gas memasak akan habis (jika saya memasak nasi).”

Baca Juga:
Indonesia dan Timor Leste Perkuat Kerja Sama Ekonomi

“Jadi jika saya merasa sangat lapar, danh saya akan memilih makan es batu saja.” kata Aisha.

Sutradara film dari Malaysia, Azreen Madzlan, mendengar tentang kisah Aisha dan Paymitra.

Ia pun terinspirasi untuk membuat film dokumenter berdurasi 20 menit berjudul “For Paymitra” tentang perjuangan keuangan yang dialami oleh keluarga yang tinggal di unit PPR (Perumahan Rakyat).

Film Madzlan dibuat setelah sebuah laporan Unicef diterbitkan yang mengatakan satu dari lima anak yang tinggal di rumah susun murah di Kuala Lumpur menderita kekurangan gizi.

Sayangnya, terlepas dari upaya orang tuanya, Paymitra adalah salah satu dari anak-anak itu.

Baca Juga:
Mempelai Wanita Menangis Saat Pengemis yang Datang ke Pernikahannya Diusir, Alasannya Bikin Nangis

Berkat film dan kontribusi Madzlan, petugas berwajib pusat layanan Nik Nazmi Nik Ahmad diberitahu tentang situasi Aisha.

Mereka melangkah untuk menyediakan beberapa kebutuhan makanan pokok bagi keluarga.

Mereka juga memberi tahu Aisha dan suaminya tentang program kesejahteraan yang bisa mereka ajukan.

Untungnya sejak saat itu, Aisha telah berhasil mendapatkan pekerjaan di toko kelontong untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Kehidupan orang siapa yang tahu, namun usaha setiap orang tetap akan diapresiasi meski datangnya terlambat, semoga Aisha dan keluarganya memiliki kehidupan yang lebih baik. (Dil)

Komentar

Terbaru