Astaga! Gara-gara Cukur Alis, Siswi SMA di Ogan Ilir Sumsel Diteriaki Anak Jin Oleh Gurunya

  • Selasa, 21 Januari 2020 - 15:04 WIB
  • Viral
Ilustrasi

 

Ilustrasi

MANAberita.com – PERLAKUAN tak wajar kembali dirasakan oleh pelajar SMA di Kandis Ogan Ilir oleh gurunya sendiri.

Pelajar yang berinisial T tersebut mengaku disuruh untuk bersumpah di atas Alquran dan di olok-olok 7 keturunan tidak selamat.

Perlakuan tak terpuji tersebut didapatkan T lantaran tak mampu menjawab pertanyaan guru tersebut perihal alasan mengapa dirinya mencukur alis.

Kejadian itu terjadi pada Kamis (16/01) pagi seusai piket.

Melansir sonora.id, saat jam pertama dimulai, seluruh siswa kelas XI diabsen satu persatu oleh guru yang berinisial A.

Entah apa yang merasuki guru tersebut, T langsung dipanggil untuk maju kedepan dan mendapatkan perlakuan tak terpuji di depan teman-teman sekelasnya.

“Pas nama saya dipanggil, saya disuruh ke depan. Ditanya kenapa alis itu, saya diam. Ditanya lagi, langsung disuruh bersumpah di atas Al Quran dan dikatain 7 keturunan tidak selamat. Lalu disuruhnya merangkak keliling lapangan. Saya sempat dikatain anak jin,” ujarnya.

Baca Juga:
Bukan Seorang Muslim, Pria Tionghoa ini Selalu Rapikan Sendal Jamaah Masjid Setiap Shalat Jumat

T bahkan sempat berlari karena malu, namun kasinya tersebut justru diketahui oleh guru tersebut.

“Guru tadi menghampiri, posisi saya masih merangkak, saya ditendangin di pinggang sebelah kiri sampai saya terguling. Kemudian saya disuruh ulangi merangkak dari awal,” tambah korban.

Atas kejadian tersebut, korban T merasa malu dan mengalami sakit di sekitar pinggang sebelah kiri.

Dirinya juga bingung, lantaran merasa tak memiliki masalah dengan oknum guru yang menghukum dan mencaci makinya tersebut.

Baca Juga:
Cari Mati! Pria ini Nekat Jual Sabu di Depan Asrama Polisi

Terlebih, alasan mencukur alisnya itu bukan karena disengaja, melainkan karena terpotong.

“Alis saya terpotong, jadi dibeneri tante di salon. Saya tidak begitu tahu kalau tidak boleh cukur alis,” kata dia.

Pasca kejadian itu, T tak pernah kembali ke sekolah hingga tiga hari lantaran mengalami bullying dari siswa-siswa lain.

“Sudah tiga hari tidak sekolah, setelah kejadian (karena malu),” jelasnya.

Baca Juga:
IDAI Sebut Korban Pelecehan Seksual Bisa Terpapar HIV

Saat dikonfirmasi, pihak sekolah justru membantah adanya penendangan yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah SMAN 1 Kandis.

Pihak sekolah mengatakan hukuman yang diberikan kepada siswanya itu dalam batas wajar.

“Kami tidak mungkin membunuh siswa kami, mereka itu anak-anak kami,” ujar Wakil Kesiswaan Muhammad Temmi melalui sambungan telepon.

Dirinya juga menyebut telah memangil oknum guru yang bersangkutan untuk menjelaskan kronologi rinci tersebut. (Ila)

Komentar

Terbaru