Negosiasi Rusia-Ukraina Berlanjut, Zelensky Minta Bantuan Israel

KIEV, UKRAINE ? FEBRUARY 3, 2022: Ukraine's President Volodymyr Zelensky looks on during a joint news conference with his Turkish counterpart Recep Tayyip Erdogan following their talks at the Mariinsky Palace. Zelensky and Erdogan have signed an agreement on a free trade zone. Irina Yakovleva/TASS Óêðàèíà. Êèåâ. Ïðåçèäåíò Óêðàèíû Âëàäèìèð Çåëåíñêèé âî âðåìÿ áðèôèíãà ñ ïðåçèäåíòîì Òóðöèè Òàéèïîì Ýðäîãàíîì â Ìàðèèíñêîì äâîðöå. Â ðàìêàõ áðèôèíãà ïðîøëà öåðåìîíèÿ ïîäïèñàíèÿ ñîãëàøåíèÿ î çîíå ñâîáîäíîé òîðãîâëè ìåæäó Òóðöèåé è Óêðàèíîé. Òàêæå ñòðàíû ïîäïèñàëè ìåìîðàíäóì î ñîçäàíèè ñîâìåñòíîãî òàìîæåííîãî ñîâåòà. Èðèíà ßêîâëåâà/ÒÀÑÑ

Manaberita.com – RUSIA dan Ukraina masih melanjutkan negosiasi. Negosiasi antara kedua pihak tersebut digelar Senin (14/3) dilanjutkan Selasa (15/3) waktu setempat.

Mengutip dari CNN Indonesia via Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan pada Israel dalam upaya dialog dengan Rusia. Zelensky mengatakan telah menghubungi Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett.

Mengutip dari Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan Israel dalam upaya dialog dengan Rusia. Ia mengatakan telah menghubungi Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett.

“Delegasi kami juga mengupayakan hal ini dalam negosiasi dengan pihak Rusia,” tutur Zelensky.

Presiden 44 tahun itu juga membocorkan prospek negosiasi kelima antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga:
Inggris Jatuhkan Sanksi Pada Jenderal Utama Tentara Rusia

“(Perundingan berjalan) cukup bagus. Seperti yang pernah saya katakan. Tapi kita tunggu saja. Mereka akan melanjutkan (negosiasi) besok (Selasa),” tutur Zelensky.

Sementara itu, Penasihat Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, menyatakan negosiasi pada Senin (14/3) berlangsung alot antara kedua pihak.

Menurutnya, dialog antara kedua negara berlangsung aktif. Baik Rusia dan Ukraina sama-sama mengungkapkan posisi masing-masing.

Baca Juga:
‘Dampak Psikologis’ di Rusia Akibat Serangan Balik Krimea Dari Ukraina

Meski begitu, Podolyak menuturkan dialog kedua negara berlangsung alot lantaran banyaknya perbedaan di antara Moskow dan Kyiv.

“Komunikasi sedang dilakukan tetapi sulit. Alasan perselisihan adalah sistem politik yang terlalu berbeda. Ukraina merupakan (negara) dengan dialog bebas di dalam kehidupan sosial dan konsensus wajib. Rusia merupakan (negara) yang memberikan penekanan ultimatum untuk masyarakatnya sendiri,” tutur Podolyak.

(Rik)

Komentar

Terbaru