Akting Mau Lapor Polisi, Pembunuh Bidan & Anak di Semarang Ditangkap

MANAberita.comPELAKU pembunuhan Bidan Sweetha Kusuma Gatra (32) dan anaknya Faeyza Alfarisqi (5) yang jasadnya dibuang di bawah jembatan Tol Semarang KM 425 ditangkap.

Tersangka Dony Christiawan Eko Wahyudi (31), warga Dusun Sumber Girang Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ditangkap di depan Mapolda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, saat tengah mengendarai sepeda motor, Rabu (16/3) malam.

Melansir CNN Indonesia, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro menjelaskan tersangka diketahui setelah identitas Sweetha diungkap.

Tak memakan waktu lama, Polisi melakukan penyelidikan dan meminta keterangan beberapa saksi yang kemudian mengerucut ke tersangka yang merupakan pacar korban. Pasalnya, terakhir kali korban bertemu tersangka sebelum dilaporkan hilang pada Senin (14/3).

“Kunci pengungkapan tersangka dari identitas korban. Setelah korban kita ketahui, anggota langsung bergerak mendalami penyelidikan berikut keterangan beberapa saksi,” ungkap Djuhandani dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Tengah, Jumat (18/3) siang.

“Dapatlah petunjuk, kalau korban sebelum dilaporkan hilang berpamitan kalau akan ke Semarang bertemu dengan pacarnya yakni tersangka,” imbuh dia.

Dirkrimum menyebut tersangka sebelum ditangkap bermaksud pura-pura melapor ke polisi karena kehilangan pacarnya.

“Tersangka ternyata mau pura-pura lapor ke Polda karena kehilangan pacar. Dia ingin mengalihkan alibi,” ungkap dia.

Baca Juga:
Ganjar dan Gibran Turun Tangan soal Konflik Keraton Surakarta

Siksa Anak Korban

Dari hasil penyelidikan, tersangka juga mengakui sebelum membunuh Sweetha terlebih dulu membunuh anak Sweetha, Faeyza Alfarisqi, dengan cara menyiksa, menguncinya di kamar dan tak memberi makan.

Faeyza yang masih berusia 5 tahun mati lemas pada 19 Februari 2022. Dony lantas membuang mayatnya ke bawah jembatan Tol Semarang KM 426 pada 20 Februari.

“Kepada penyidik, tersangka mengaku juga membunuh anak korban yang masih berusia 5 tahun. Kondisinya memang anak korban dititipkan tersangka. Namun di rumah tersangka, korban anak ini malah disiksa, dipukuli, dikunci di kamar, tak dikasih makan sampai akhirnya mati lemas,” jelas Djuhandani.

“Tersangka pun memastikan anak korban tewas kemudian dibuang ke bawah jembatan Tol,” tambah dia.

Baca Juga:
Empat Orang Tewas Dalam Serangan Terhadap Konvoi Amerika Serikat di Anambra Saat Penyergapan Nigeria

Sementara, pembunuhan Sweetha dilakukan pada 7 Maret di sebuah hotel di Semarang. Ia juga membuang mayat Sweetha ke bawah jembatan Tol Semarang KM 425.

Pengakuan tersangka ini cocok dengan identitas tengkorak dan serpihan tulang anak yang ditemukan Polisi pada Rabu (16/3) sore.

“Visum sementara identik, ada kecocokan. Struktur anatominya anak-anak dan sama dengan mayat korban Sweetha”, ujar Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Sumy Hastry.

Baca Juga:
Pria Ngawi Tewas Kehabisan Darah Usai Pecahkan Kaca Jendela dengan Tangan

Untuk melengkapi penyidikan, pihaknya akan melakukan tes DNA dengan mayat Sweetha dan keluarganya.

Seperti diberitakan, pengungkapan kasus ini bermula dari penemuan mayat perempuan tanpa identitas dibawah jembatan Tol Semarang KM.425 pada Minggu (13/3).

Untuk mengungkap identitas, Polisi mengunggah sejumlah barang dan pakaian yang melekat pada mayat ke media sosial dan berhasil memancing warga yang kehilangan anggota keluarga.

[sas]

Komentar

Terbaru